Sabtu 25 Jun 2011 18:57 WIB

Presiden Yaman Segera Pulang ke Sanaa

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, yang sedang dirawat di Arab Saudi karena cedera yang dideritanya dalam serangan di istananya awal bulan ini, akan kembali ke Sanaa dalam beberapa hari mendatang.

"Presiden saat ini dalam penyembuhan di rumah sakit militer di ibu kota Arab Saudi Riyadh, kondisi kesehatannya stabil dan baik," seorang pejabat partai yang berkuasa pada Jumat.

Seorang pejabat senior partai yang berkuasa mengatakan pada awal pekan ini, bahwa Saleh akan datang kembali pada 24 Juni, tapi kemudian dikatakan Presiden menjalani operasi kosmetik untuk luka bakar serius di tubuhnya dan perlu beberapa hari lagi untuk pulang.

Seperti setiap Jumat, para pemrotes pro dan anti-pemerintah berkumpul di lapangan di Sanaa untuk menyerukan pencapaian tuntutan politik mereka. Para pengunjuk rasa anti-pemerintah mengatakan mereka menginginkan dewan kepresidenan transisi dalam rangka menghadapi era pasca-Saleh. "Kami percaya bahwa Saleh tidak dapat kembali atau untuk memerintah negara ini lagi," kata Adel al-Yazidy, seorang aktivis protes.

"Sebuah dewan yang berkuasa sementara harus dibentuk dari semua kekuatan politik, yang akan menjadi awal untuk mengakhiri kebuntuan yang berkepanjangan," tambahnya.

Sementara itu, demonstran pro-pemerintah mengadakan rapat umum dalam skala yang sama di alun-alun dekat istana Saleh, membawa poster-poster presiden dan meneriakkan slogan-slogan mengutuk serangan 3 Juni, menurut televisi negara.

Para pejabat dari partai yang berkuasa berulang kali mengatakan Saleh "akan melanjutkan tugas konstitusionalnya sebagai presiden Yaman sekembalinya dari Riyadh."

Tembakan sporadis dan kembang api dapat didengar di Sanaa baru-baru ini di malam hari, yang menurut para pejabat pemerintah adalah semacam perayaan untuk kesembuhan Saleh.

Presiden berumur 69 tahun itu telah dihadapkan dengan lima bulan aksi protes yang menuntutnya segera meninggalkan jabatan.

Seorang diplomat Saudi di Sanaa mengatakan kepada Xinhua bahwa negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) mendukung perubahan politik di Yaman atas prakarsa GCC, yang menengahi Yaman pada saat situasi memburuk dapat mempengaruhi pemerintah negara-negara GCC.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement