REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Anggota Komisi I DPR RI Hidayat Nur Wahid berpendapat diperlukan pembenahan yang menyeluruh dalam proses pengiriman tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia ke luar negeri. "Sekitar 80 persen persoalan yang menimpa TKW Indonesia di luar negeri bukan berada pada negara penerima, namun diyakini disebabkan persoalan ketika proses pengiriman," kata Hidayat di Padang, Sabtu.

Dikatakannya, selama ini pengiriman TKW sering dilakukan manipulasi umur, manipulasi data, manipulasi keahlian serta tidak dibekali pelatihan yang memadai. "Karena itu pembenahan yang pertama kali mendesak dilakukan dimulai dari dalam negeri terkait pada proses pengiriman," lanjut dia.

Kemudian, TKW juga harus diberitahu secara terang seperti apa hukum di negara tujuan bekerja agar tidak melakukan kesalahan dan terseret persoalan hukum. "Upaya ini harus difasilitasi oleh Kementerian Tenaga Kerja serta Badan nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI)," kata dia.

Ia mengharapkan Imigrasi juga harus berperan dalam perbaikan ini karena salah satu pintu keluar TKW melalui imigrasi dimana sering dilakukan manipulasi umur ketika pembuatan paspor."Terkait perlindungan TKW di luar negeri harus ada mekanisme perlindungan yang maksimal menjamin keselamatan mereka," kata dia.

Dalam hal ini menurutnya, Indonesia bisa menyontoh Philipina dalam pengiriman TKW yang mensyaratkan kepada majikan penerima harus menyerahkan alamat yang jelas, gaji, dan nomor kontak yang bisa dihubungi. "Data tersebut harus diserahkan kepada Kedutaan Indonesia di negara setempat sehingga TKW yang akan ditempatkan benar-benar aman dan bisa dikontrol langsung," kata dia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika