REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peredaran narkoba masih menjadi ancaman buat generasi Indonesia kedepan. Penyalahgunaan barang haram tersebut bahkan dapat mengganggu daya saing Indonesia dalam waktu jangka panjang.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan kejahatan narkoba masih menjadi ancaman serius bagi Indonesia maupun dunia Internasional. Narkoba merusak karakter , fisik ataupun kesehatan penggunannya.
"Dalam jangka panjang ini akan sangat mengganggu daya saing kita,"ujar SBY, dalam sambutan puncak Hari Anti Narkoba Internasional, di Lapangan Monas, Ahad (26/6).
Kejahatan narkoba, menurut SBY akan bersangkutan dengan bentuk kriminal lainnya. Misalkan terjadinya perampokan karena pelaku ingin mendapatkan uang buat membeli narkoba.
Lalu ada pula tindakan pencucian uang dari hasil kejahatan. Bahkan tidak mungkin uang tersebut digunakan buat mendukung aksi tidak terorisme di seluruh dunia.
Menurut SBY Narkoba ini merupakan kejahatan yang mempunyai jaringan global, regionla atau pun secara nasional. ""Hasil kejahatan ini cukup besar, banyak pihak yang hidupny kaya tapi dengan melumpuhkan orang lain,"jelasnya.
Ancaman bahaya Narkoba itupun diamini oleh Kepala Badan Narkotika Nasiona (BNN) Goris Mere. Menurut Goris pada 2015 mendatang jika tidak dilakukan penanggulangan secara serius maka jumlah penyalahguna narkoba akan meningkat hingga 5,1 juta orang atau sekiatar 2,8 persen dari jumlah penduduk.
Padahal pada 2010 ini jumlah penyalahguna hanya 2,21 persen. Sementara pada 2008 pemakai usia 10 sampai 59 tahun bahkan lebih kecil yaitu 1,99 persen dari jumlah penduduk. "JIka tidak ditanggulangi maka ini akan terus meningkat,"katanya. ari
Menurut Presiden upaya mencegah dan memberantas narkoba tidak hanya bisa dilakukan dengan cara yang biasa. Perlu dilakukan dengan langkah ekstra mengingat narkoba menyasar berbagai kalangan baik anak kecil, muda ataupun orang dewasan sekalipun.
"Tingkatkan intensintas pemberantasan penyalahgunaan dan peredaraan narkoba. Jangan tunggu hari esok, lakukan dari sekarang. Lakukan kerjasama internasional yang lebih efektif lagi , sehingga sindikata internasiona tidak mudah mengobok-obok kita,"paparnya.
Disamping itu, tingkat kepedulian masyarakat juga perlu ditingkatkan. Sehingga jangan sampai jika ada rumah tetangganya yang menjadi sarang narkoba tetapi tidak ada yang tahu.
" Dari tingkat RT/ RW harus peduli jangan sampai ada benih-benih kejatahan utamanya narkoba,"terangnya. Tidak kalah, pinta SBY, polisi dan Badan Narkotika Nasional (BNN) harus cekatan membongkar berbagai kasus sindikat narkoba tersebut.
SBY juga berharap kepada para pengusaha untuk berperan dalam penanganan masalah narkoba ini. Mereka (pengusaha) yang memili kemampuan untuk bersama-sama meningkatkan kapasitas pusat rehabilitasi korban narkoba supaya mereka bisa kembali ke masyarakat luas.
"Kita sambut kehadiran mereka semua dengan baik-baik. Karena merek meski kehilangan masa lalu, tidak ingin kehilangan masa depannya,"kata dia.