Kamis 30 Jun 2011 12:45 WIB

Merugi, MySpace dijual Rupert Murdoch 308 Milyar Setelah Dibeli Rp5 Triliun

MySpace
MySpace

REPUBLIKA.CO.ID, Pengasuhan raja media, Rupert Murdoch, selama enam tahun terhadap salah satu pioner jejaring sosial, MySpace, akhirnya mencapai batas akhir. Rabu (29/6) malam lalu, Murdoch menjual perusahaan itu kurang dari sepersepuluh harga belinya.

Sejak menjadi bagian kekaisaran Murdoch, MySpace bukannya melonjak, malah kehilangan gelar sebagai jejaring sosial paling populer di dunia. Laman itu juga gagal memunculkan diri kembali sebagai titik utama penghubung konten musik dan televisi di dunia maya, kondisi yang pernah diharapkan Murdoch.

Kini laman itu akan berpindah tangan ke pemilik baru, yakni perusahaan iklan AS yang memiliki spesialisasi melacak pengguna internet di seluruh dunia maya demi menargetkan iklan kepada mereka. Perusahaan tersebut, bernama Spesifik Media, mengatakan MySpace akan menjadi tambahan penting bagi layanan dan iklannya, namun ia menolak memaparkan lebih detail rencananya.

Specific Media membayar hanya sebesar 35 juta dolar (Rp308 milyaran) untuk membeli MySpaces. Angka itu jauh dibanding ketika Murdoch mesti merogoh kocek demi mendapatkan laman tersebut, yakni 580 juta dolar (Rp5 triliunan) pada 2005 silam. Murdoch menyatakan ingin berhenti merugi, namun penjualan kemarin jauh dari angka yang ia harapkan, 100 juta dolar, begitu ia melempar laman itu untuk penjualan pada awal tahun ini.

Nilai MySpace yang terjun bebas berasal dari merosotnya jumlah pengguna serta jumlah waktu yang mereka habiskan di laman tersebut. Situasi itu memiliki konsekuensi pada penurunan jumlah iklan pada laman, yang diharapkan Murdoch bisa menjadi tambang uang,.

Hanya di AS sendiri, MySpace telah kehilangan lebih dari setengah pengunjung tetapnya sejak puncak tertinggi 2008 lalu. Itu pun berada di angka 34,8 juta. Jauh bila dibanding dengan Facebook yang telah menyentuh jumlah 157,2 juta pengguna.

"Myspace dikenal sebagai pemimpin yang mengawali ruang media sosial," ujar pendiri Specific Media dan CEO, Tim Vanderhook. "Perusahaan itu telah mengubah cara bagaimana pemirsa menemukan, mengonsumsi dan berinteraksi dengan konten-konten secara online," imbuhnya.

Terlepas dari akuisisi tersebut, Specific mengatakan akan mempertahankan 500 staf, atau separuh lebih dari total karyawan di MySpace. Pemecatan, imbuhnya, telah dimulai kemarin. Awalnya perusahaan memiliki 1.400 karyawan pada 2 tahun lalu, namun telah dirampingkan karena News Corp, perusahaan induk milik Murdoch, tak menoleransi kerugian besar.

Divisi tersebut mencatat kerugian besar senilai 312 juta dolah dalam enam bulan pertama tahun keuangan mereka yang berakhir Desember lalu. Pada enam bulan berikut MySpace juga masih akan mengalami kerugian.

News Corp semula menentukan tenggat hingga bulan ini bagi MySpace untuk menghasilkan untung, namun alih-alih tenggat penjualan jejaring sosial tersebut ditayangkan di lamannya.

sumber : The Independent
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement