REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR — Demonstrasi yang mendukung gerakan Malaysia Bersih berakhir ricuh. Kepolisian Malaysia menyebutkan sudah menangkap lebih dari 1.600 orang demonstran.
Para demonstran turun ke jalan-jalan utama Kuala Lumpur menyerukan segera diselenggarakannya Pemilu. Mareka juga menuntut penyelenggaraan pemerintahan yang bebas KKN.
Berikut kronologi kerusuhan yang disimpulkan dari situs berita The Star:
20.00: Polisi, di halaman Facebook mereka, mengatakan 1.667 orang telah ditahan sebagai terdiri atas 1.500 laki-laki dan 151 perempuan, bersama dengan 16 anak-anak yang menyertai mereka.
18.40: Kepala polisi kota, CID Datuk Ku Chin Wah, mengatakan semua tahanan diharapkan akan dirilis pada 09.30. Beberapa tokoh Gerakan Malaysia Bersih, antara lain Datuk S Ambiga dan beberapa orang lain telah dirilis.
17:30: Komite pengarah Bersih 2,0 gagal menyerahkan memorandum kepada Raja di Istana Negara tapi menyatakan demonstrasi sukses.
Mereka juga mengutuk penangkapan demonstran.
Anggota Komite Subramaniam Pillay mengatakan Bersih akan menyerahkan memorandum kepada Raja pada waktunya, meskipun tidak akan ada demonstrasi jalanan.
17.10: Kerumunan orang terlihat memasuki KL Sentral, kebanyakan dari mereka membawa handuk dan botol air mineral.
16.30: Pejabat kepolisian Datuk Amar Singh mengatakan pemimpin demonstraso ditahan di bawah berbagai pelanggaran, termasuk di bawah Pasal 27 UU Kepolisian tentang pertemuan ilegal.
15.00: Penangkapan demonstran dilanjutkan. Sebanyak 624 demonstran diangkut dengan truk ke kantor polisi.
14.25: Gas air mata ditembakkan pada kerumunan orang di Jalan Pudu dan KL Sentral. Pemrotes melemparkan tabung kembali. Polisi memperingatkan wartawan untuk menjauh karena akan ada lebih banyak gas air mata.
14.20: Polisi dan demonstran bentrok di dekat Hotel Swiss Garden dan bangunan Magnum. Polisi menggunakan pentungan untuk membubarkan massa di Jalan Pudu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika