REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA - Hari kedua (Rabu, 13/7) Pesiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berada di Gedung Agung Yogyakarta masih diunjuk rasa oleh warga masyarakat DIY antara lain : DPRD se DIY, perkumpulan Dukuh Semarsembogo, Sekber Keistimewaan DIY dan lain-lain.
Sekitar pukul 13.00 mereka yang tergabung dalam paguyuban dukuh se DIY Semarsembogo, Forum Intelektual Budayawan Jogjakarta (Forinba) se-Jabodetabek, dan Prajurit Mataram Kei dengan mengenakan busana Jawa longmarch dari Gedung DPRD DIY ke Gedung Agung.
Mereka menagih janji kepada Presiden SBY yang tengah berada di Yogyakarta.Dalam tagih janji itu, Ketua paguyuban dukuh se-DIY Sukirman mengirimkan surat tertulis kepada SBY. Surat tersebut diterima Kapolda DIY Brigadir Jenderal Ondang Sutarsa yang berada di pintu masuk sisi utara Gedung Agung.
Bersamaan dengan itu, Ibu Negara Ani Yudhoyono bersama calon menantunya , Siti Rubi Aliya Radjasa berbelanja ke Pasar Beringharjo sekitar 30 menit. Mereka berbelanja batik, lurik , blus di Batik Sunardi.
Selanjutnya sekitar pukul 15.30 datang rombongan pengunjuk rasa termasuk para anggota DPRD se DIY dan Sekber Keistimewaan DIY me memperjuangan penetapan Keistimewaan DIY.Atas desakan masa akhirnya aparat keamanan mengizinkan lima orang perwakilan masyarakat untuk memasuki Gedung Agung dan menyampaikan aspirasinya.
Kelima delegasi yang mewakili masyarakat pengunjukrasa tersebut diantaranya Ketua DPRD propinsi DIY Youke Indra Agung, Ketua DPRD Kota Yogyakarta Henry Kuncoro Yekti, Ketua DPRD Bantul Kristiyani, Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Slamet dan Ketua Sekretaris Bersama (Sekber) Keistimewaan DIY Widhihasto Wasana Putra. Sementara itu, ketua DPRD dari Sleman dan Kulonprogo tidak hadir dan menitipkan surat pernyataan sikap kepada para delegasi.
Karena Presiden SBY masih di Akademi Militer (Akmil) Magelang, maka perwakilan massa hanya diterima Sekretaris Kabinet Dipo Alam dan Juru Bicara Kepresidenan Julia Pasha sekitar 45 menit.
Para perwakilan masyarakat menyatakan desakannya kepada pemerintah untuk segera menyelesaikan polemik RUUK DIY. Selain itu, para delegasi juga menyerahkan hasil sidang paripurna DPRD DIY untuk nantinya disampaikan kepada presiden. Pada kesempatan ini Ketua DPRD DIY Youke Indra Agung mengatakan apa yang telah diputuskan masyarakat Yogyakarta harus dijadikan dasar utama penyusunan RUUK DIY.
Sementara itu Widhihasto dengan tegas mengatakan bahwa rakyat Yogyakarta menginginkan penetapan. ''Pada kesempatan ini kami juga menyampaikan hasil risalah sidang paripurna DPRD DIY yang menginginkan penetapan Sultan dan Pakualam yang jumeneng sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY. SBY harus membuka mata dan telinga karena tidak ada alasan untuk menunda penetapan,''tegas dia.
Sekretaris kabinet dan jubir kepresidenan berjanji akan menyampaikan aspirasi masyarakat Yogyakarta tersebut kepada presiden SBY