REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Organisasi Muslimat Nahladul Ulama (NU) komitmen dan fokus meningkatkan pelayanan untuk perempuan Indonesia. Kongres ke-16 Muslimat NU di Bandar Lampung adalah momentumnya. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, di sela-sela arena Kongres di Bandar Lampung, Kamis (14/7).
Ia mengatakan tema kongres "Revitalisasi Institusi Layanan Muslimat Khidmah untuk Perempuan Indonesia " akan dijadikan landscape gerakan Muslimat hingga 2026. "Kita akan giring ke sana," katanya.
Ia mengatakan,untuk meningkatkan pelayanan itu, untuk kali pertama pihaknya merumuskan Muslimat Developmet Indeks. Hasilnya, kata Khofifiah, menunjukkan perkembangan signifikan. Pada 2006, Muslimat mempunyai 57 rumah sakit, rumah bersalin, dan klinik, kini jumlahnya meningkat menjadi 103.
Di bidang pendidikan usia dini, pada 2006, jumlah layanan pendidikan anak usia dini ada sekitar 600 unit, sekarang bertambah menjadi kurang lebih 4600. Pada layanan dakwah, pada 2006 ada 38 ribu majelis ta'lim, sekarang ada 56.662. Termasuk layanan ekonomi yang kini jumlahnya mencapai 144 koperasi primer yang sudah berbadan hukum.
Untuk meningkatan kualitas hidup dan skil prempuan Indonesia, kata Khofifah yang juga mantan menteri pemberdayaan perempun ini, pihaknya mempunyai 11 BLK. Terdapat pula 79 program skill peningkatan hidup. Hal ini diilakukan agar perempuan Indonesia mampu menciptakan lapangan kerja sendiri. "Tanpa harus jadi PRT di negara orang lain," katanya.