Jumat 15 Jul 2011 18:05 WIB

Andi Nurpati akan Jadi Tersangka? Demokrat tidak Yakin

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Djibril Muhammad
 Mantan anggota KPU Andi Nurpati menjawab pertanyaan wartawan saat akan mengikuti Panja Mafia Pemilu di gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/6).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Mantan anggota KPU Andi Nurpati menjawab pertanyaan wartawan saat akan mengikuti Panja Mafia Pemilu di gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Divisi Komunikasi Politik Partai Demokrat, Andi Nurpati, sedang diperiksa sebagai saksi terkait kasus pemalsuan surat Mahkamah Konstitusi (MK) di Bareskrim Mabes Polri. Partai Demokrat yakin status Andi Nurpati tidak akan berubah menjadi tersangka.

"Kalau saya lihat tidak lah (jadi tersangka)," kata Ketua Departemen Bidang Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat yang juga menjadi kuasa hukum Andi Nurpati, Denni Kailimang, di Mabes Polri, Jumat (15/7).

Denni menjelaskan dalam kasus tersebut yang dipersoalkan surat MK tertanggal 14 Agustus 2009 yang dinyatakan palsu. Surat tersebut, lanjutnya, belum sampai ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk diambil sumpah. Selain itu, menurutnya, surat tertanggal 14 Agustus 2009 itu juga tidak menjadi pertimbangan.

Andi Nurpati, tambahnya, juga tidak mengetahui surat itu palsu saat digunakan dalam rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Dia (Andi Nurpati) sudah katakan tidak tahu, dia mengatakan tidak mengetahui bahwa itu surat palsu," kelitnya.

Sebelumnya, MK menyatakan surat tertanggal 14 Agustus 2009 merupakan surat palsu. Surat tersebut menetapkan kursi DPR Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Sulawesi Selatan menjadi milik Dewie Yasin Limpo. Padahal dalam surat asli tertanggal 17 Agustus 2009, MK memutuskan surat itu milik Mestariani Habie.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement