REPUBLIKA.CO.ID,PALANGKA RAYA--Deputi Bank Indonesia Bidang Ekonomi Moneter Bank Indonesia Palangkaraya, Asral Mashuri mengatakan, menghadapai lebaran, Bank Indonesia (BI) juga telah mempersiapkan Rp 1,5 triliun penukaran uang recehan.
"Jumlah tersebut dimungkinkan akan ditambah apabila terjadi peningkatan permintaan penukaran uang recehan. Pelayanan penukaran tersebut masyarakat bisa langsung ke Bank Indonesia Palangka Raya," kata Asral Mashuri, di Palangka Raya, Rabu.
Menurutnya, pada 2010 lalu BI Palangka Raya menyiapkan sebesar Rp3 triliun uamg recehan, dan tahun 2011 untuk sementara dipersiapkan sebesar Rp 1,5 triliun. Jumlah itu dimungkinkan bisa ditambah lagi.
"Penukaran uang recehan tidak saja dilakukan di kantor BI Palangka Raya saja, namun pihaknya juga melakukan pelayanan ke 13 kabupaten se Kalteng melalui unit pelayanan," ujarnya.
Diutarakannya, selain BI yang melayani penukaran uang recehan, bank pemerintah lainnya juga dimintakan untuk melayani penukaran uang recehan. Ini tidak lain agar masyarakat bisa terlayani.
"Penukaran uang tidak saja terhadap uang recehan, bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang yang rusak juga dapat dilayani, asalkan kerusakan itu hanya 30 persen atau masih bisa dilihat fisiknya 70 persen," terangnya.
Dijelaskannya, pada saat normal penukaran uang recehan di Bank Indonesia Palangka Raya berkisar Rp 200 miliar perbulannya, dan pada bulan tertentu saja jumlahnya melonjak dari biasanya.
"Untuk itu bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang recehan BI Palangka Raya setiap hari bisa dilayani," tegasnya.
Kemudian, sambung dia, bagi masyarakat yang ada di kabupaten yang ingin menukar uang recehan, Bank Indonesia Palangka Raya juga melayani melalui unit pelayanan di 13 kabupaten.
"Seluruh kabupaten kita layani penukaran uang recehan melalui unit pelayanan mobil. Ini dilakukan agar pelayanan bisa terjangkau dan tidak hanya di Kota Palangka Raya saja," tandasnya.