Kamis 04 Aug 2011 11:39 WIB

Dewan Muslim Jerman Ketok Palu: Izinkan Pesepakbola Muslim 'Bolos' Puasa Ramadhan

 ‘’Islam adalah sumber kekuatan saya di dalam dan di luar lapangan sepak bola. Saya mengalami kehidupan yang cukup keras dan saya harus menemukan sesuatu yang membawa saya pada keselamatan dan saya menemukan Islam.
Foto: .
‘’Islam adalah sumber kekuatan saya di dalam dan di luar lapangan sepak bola. Saya mengalami kehidupan yang cukup keras dan saya harus menemukan sesuatu yang membawa saya pada keselamatan dan saya menemukan Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Dewan Muslim Jerman mengizinkan pesebakbola Muslim untuk tidak berpuasa selama Ramadhan, menjelang laga reguler Jumat ini.

"Mereka bisa menggantinya dengan berpuasa di lain hari ketika tidak ada pertandingan, ini cara mereka untuk respek pada Tuhan dan bulan suci Ramadhan," kata pimpinan Dewan Muslim Jerman, Aiman Mazyek.

Selama Ramadan, umat Islam menahan lapar dan dahaga hingga matahari terbenam. Bundesliga menjelang dan beberapa pemainnya adalah Muslim, termasuk banyak pemain asal Turki dan pemain Bayern Munich asal Prancis, Franck Ribery.

Perselisihan atas isu puasa bagi pemain di Jerman dimulai ketika tim divisi kedua FSV Frankfurt memberikan tiga pemain Muslim peringatan resmi pada Oktober 2009 tentang  berpuasa selama bulan Ramadhan dan gagal untuk menginformasikan pada manajer mereka.

Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) mencapai kesepakatan dengan para pemimpin Muslim pada puasa tahun 2010 yang memungkinkan pemain untuk menghormati salah satu dari lima rukun Islam, sementara memenuhi kewajiban profesional mereka.

Dewan telah memulai pembicaraan dengan asosiasi sepakbola terkemuka di negara itu tahun lalu dan meminta nasihat dari ulama Islam untuk menyelesaikan masalah imi.

Al-Azhar University di Kairo menyimpulkan bahwa adanya pengecualian untuk aturan-aturan puasa Ramadhan yang ketat untuk pemain profesional sehingga kinerja mereka tidak akan dikompromikan.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement