REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Perjalanan karier politik Anas Urbaningrum yang berhasil meraih posisi Ketua Umum Partai Demokrat membuatnya layak dipertimbangkan sebagai calon presiden pada Pilpres 2014. Namun peneliti Indo Barometer, M Qodari, memperkirakan peluang ini akan tertutup jika Anas tidak berhasil membersihkan diri dari tudingan Nazaruddin.
Selama dalam masa pelariannya, Nazaruddin yang merupakan buronan KPK untuk kasus suap Sesmenpora dan Wisma Atlet SEA Games itu melemparkan berbagai tudingan ke Anas Urbaningrum dan pejabat teras partai SBY. Anas dituding telah melakukan politik uang untuk mendudukannya sebagai Ketua Umum Demokrat 2010-2015.
"Kalangan muda untuk jadi capres yang paling menonjol kemarin sih Anas. Tapi sejak ada kasus Nazar, susah buat Anas," ujar Qodari saat dihubungi Republika, Rabu (10/8).
Jika tudingan politik uang tidak benar, Anas dinilai memiliki daya juang politik karena mampu merebut kursi Ketum Demokrat tanpa restu dari SBY. SBY saat kongres lebih merestui kubu Andi Mallarangeng. "Anas bagus karena dia berusaha, dukungan SBY tidak ke dia tapi dia mampu."
Teguh Juwarno, politisi dari Partai Amanat Nasional, pun mengakui sosok Anas sebagai salah satu anak muda yang pantas dimajukan sebagai capres 2014. "Kita memiliki harapan yang besar terhadap Anas, dia gerbong generasi muda. Tapi, kasus Nazar ini membuat kita gamang," kata Teguh.