REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD – Dua bom pinggir jalan menewaskan sedikitnya lima prajurit Irak di Baghdad, Ahad (14/8), dalam salah satu serangan paling serius terhadap aparat keamanan selama beberapa pekan ini.

Satu bom meledak di sebuah lapangan umum dan ledakan bom kedua terjadi di tempat yang tak jauh lokasi ledakan pertama, ketika patroli militer tiba di Adhamiya, daerah berpenduduk Sunni di Baghdad utara.

"Dua bom pinggir jalan meledak secara beriringan. Lima orang tewas, terdiri dari dua perwira militer dan tiga prajurit," kata Mayor Jenderal Qassim Al-Moussawi, Juru bicara operasi keamanan Baghdad.

Menurut seorang pejabat rumah sakit, tiga prajurit lain dan delapan warga sipil cedera dalam serangan tersebut. Gerilyawan seringkali meledakkan bom untuk menarik perhatian pasukan keamanan sebelum mereka meledakkan bom kedua untuk menyerang mereka.

Serangan-serangan itu merupakan yang terakhir dari rangkaian kekerasan yang kembali meningkat di Irak, dan terjadi beberapa bulan menjelang penarikan penuh pasukan AS.

Ratusan orang tewas dalam gelombang kekerasan terakhir di Irak, termasuk sejumlah besar polisi Irak. Sebanyak 259 orang Irak tewas dalam serangan-serangan pada Juli lalu—angka kematian tertinggi kedua pada 2011.

Juni merupakan bulan paling mematikan sepanjang tahun ini, di mana 271 warga Irak dan 14 prajurit AS tewas dalam sejumlah serangan. Menurut data resmi, sebanyak 211 orang tewas dalam kekerasan pada April, sementara pada Mei jumlah warga Irak yang tewas dalam kekerasan mencapai 177 orang.

Ikuti Whatsapp Channel Republika