REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Dewan Kepausan untuk Dialog antar umat beragama Kota Suci Vatikan menyampaikan pesan dan ucapan selamat dengan berakhir bulan suci Ramadhan yang menghasilkan buah-buah rohani yang diidam-idamkan.
Akhir bulan puasa Ramadhan adalah merupakan kesempatan yang menggembirakan bagi Dewan Kepausan untuk Dialog Antar Umat Beragama untuk mengirimkan ucapan Selamat yang paling tulus, demikian keterangan Pater Markus Solo SVD dari Kota Suci Vatikan kepada Antara London, Ahad (21/8).
Menurut Romo yang berasal dari Malang, ucapan selamat dan Pesan Tahta Suci Vatikan atas nama Gereja Katolik Roma sedunia di Akhir Ramadan 2011 kepada umat Islam sedunia, yang dikeluarkan Dewan Kepausan untuk Dialog Antar Umat Beragama (PCID) di Vatikan sudah merupakan tradisi dilakukan Gereja Katolik sejak tahun 1967.
Dalam pesannya President Dewan Kepausan untuk Dialog Antar Umat Beragama, Jean-Louis Cardinal Tauran menyampaikan untuk tahun ini, Vatikan memberikan prioritas kepada topik dimensi rohani dari pribadi manusia.
Topik ini berkaitan dengan sebuah kenyataan yang dianggap amat penting oleh umat Kristiani dan umat Muslim, yang sama-sama menghadapi tantangan materialisme dan sekularisasi, ujarnya.
Dikatakannya hubungan setiap manusia dengan Yang Ilahi sesungguhnya bukan hanya merupakan sebuah momen di dalam sejarah, melainkan sebuah bagian dari kodrat manusia itu sendiri.
Menurut Jean-Louis Cardinal Tauran , kita tidak percaya kepada nasib, tetapi kita yakin ? lebih dari itu adalah merupakan pengalaman pribadi bahwa Tuhan senantiasa menuntun kita di jalan hidup ini.
Dikatakannya Umat Kristiani dan umat Muslim, sekalipun berbeda, besama-sama mengakui harkat dan martabat manusia yang diberkahi dengan hak-hak serta kewajiban.
Keduanya sepakat bahwa akal budi dan kebebasan adalah sungguh-sungguh merupakan anugerah yang harus mendorong umat beriman untuk mengakui nilai-nilai ini yang diberikan karena berbasis di atas kodrat manusia yang sama, ujarnya.
Untuk itu, penyebaran nilai-nilai kemanusiaan dan moral tersebut kepada generasi muda merupakan perhatian bersama.
"Menjadi kewajiban kita semua untuk membantu agar mereka menyadari ada kebaikan dan kejahatan, bahwa hati nurani adalah instansi tempat sakral yang harus dihormati, dan pengembangan aspek rohani membuat kita semakin bertanggungjawab dan semakin terbuka untuk kebaikan bersama," katanya.
Dikatakannya, umat Kristiani dan umat Muslim terlalu sering menjadi saksi kejahatan terhadap yang sakral, terhadap kecurigaan, di mana mereka yang menyebut dirinya orang beriman justru yang menjadi sasarannya.
"Kita tidak bisa tidak harus mengakhiri segala bentuk fanatisme dan intimidasi, prasangka-prasangka dan polemik-polemik, demikian pula diskriminasi yang kadang-kadang menjadikan umat beriman sebagai sasaran, baik di dalam kehidupan sosial dan politik, maupun di dalam media massa," ujarnya.
Secara rohani kami merasa dekat dengan Anda, sahabat-sahabat sekalian, dan seraya memohon kepada Tuhan agar Ia melimpahkan kekuatan rohani yang diperbaharui kepada Anda sekalian, kami mengirimkan kepada Anda ucapan Selamat untuk perdamaian dan kebahagiaan, demikian Jean-Louis Cardinal Tauran.