REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tim nasional Indonesia akan menghindari sepakan bola mati dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia melaewan Bahrain, Selasa (6/9). Sepakan bola mati menjadi momok tersendiri bagi tim Garuda, terbukti dalam laga melawan Iran dua gol penentu tercipta lewat set piece bola mati. Karena itu jajaran pelatih mewanti-wanti Hamka Hamzah cs untuk sebisa mungkin tidak melakukan pelanggaran di area berbahaya.
"Harus diakui pemain kita kalah postur dibanding lawan. Ini sangat menentukan dalam sebuah pertandingan di level internasional. Terbukti di laga melawan Iran, postur jadi hal yang menentukan hasil pertandingan," kata pelatih kepala Indonesia, Wim Rijsbergen dalam konferensi pers jelang pertandingan di Jakarta, Senin (5/9).
Bayangan buruk bola mati mengemuka karena Bahrain juga memiliki keunggulan postur tubuh dibanding para pemain timnas. Atas problem ini, Rijsbergen mengaku punya sejumlah penangkal. Pemain dituntutnya untuk konsentrasi penuh. "Sebisa mungkin kita harus menghindari corner dan tendangan bebas lawan," tambahnya. Di samping itu, dia akan meminta pemain untuk menempel ketat lawan saat duel udara.
Formula lain yang akan digunakan untuk mengahambat keunggulan postur Bahrain adalah penguasaan bola. Rijsbergen menilai, penguasaan bola akan memaksa Bahrain untuk bertahan di daerahnya. "Tim ini harus menyerang dan menekan lawan. Dengan itu kita akan menghindarkan pertahanan kita dari ancaman," kata pelatih asal Belanda itu berfilosofi.
Kiper Makus Horison juga akan menjadi senjata untuk memetahkan umpan silang lawan. Di laga melawan Iran, Markus beberapa kali berhasil memotong bola lambung sekaligus mengindari ancaman bola udara.
Rijsbergen belum akan mengambil kebijakan memasukkan pemain berpostur tinggi seperti Wahyu Wijiastanti (190 sentimeter), Gunawan Dwicahyo (183), serta Amrizal (184) sebagai senjata menghadapi bola udara. Menurutnya, strategi itu terlalu riskan karena akan mengorbankan permainan tim secara keseluruhan. "Yang terpenting adalah konsentrasi dan bermain lebih hati-hati untuk menghindari pelanggaran yang tidak perlu," pungkasnya.