Selasa 20 Sep 2011 16:55 WIB

Ini Dia Modal Utama Palestina Menjadi Anggota PBB

Rep: Agung Sasongko/ Red: Johar Arif
Delegasi Palestina dipimpin oleh Mahmoud Abbas dalam sebuah forum PBB
Foto: Onislam.net
Delegasi Palestina dipimpin oleh Mahmoud Abbas dalam sebuah forum PBB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Jum'at (24/9) esok, Palestina akan mengajukan permohonan keanggotaan dalam Sidang Umum PBB. Momentum itu dinilai tepat lantaran berbagai usaha untuk pengakuan negara Palestina di mata masyarakat internasional tidak jua membuahkan hasil.

Demikian diungkapkan Ketua MUI Bidang Luar Negeri, Muhyiddin Junaidi, kepada Republika.co.id, saat ditemui dalam acara halal bi halal keluarga besar Muhammadiyah di Pusat Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (20/9)."Ini momentum yang paling baik," tuturnya.

Mengapa demikian, ungkap Muhyiddin, Palestina begitu lama gagal memperoleh haknya sebagai negara merdeka lantaran sikap Israel. "Tidak ada hasilnya, Israel hanya mengulur waktu guna mendapatkan kepentingan mereka, " ungkapnya.

Jadi, tawaran Israel melalui PM Benjamin Netanyahu untuk negosiasi langsung kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas, sebaiknya tidak diterima. Sebab menerima tawaran Israel hanya merugikan Palestina dan mempermalukan Abbas. "Karenanya, Palestina harus jalan terus dengan usahanya itu," papar Muhyiddin.

Yang terpenting, katanya, Palestina memiliki momentum yang tepat. Alasannya, pertama, adanya dukungan dari politik global seperti negara-negara Islam, Timur Tengah, Amerika Latin, Asia, Afrika dan Eropa.

Kedua, Turki tengah memainkan perannya dalam geopolitik Timur Tengah. Apalagi negara itu telah mencampakan Israel. "Jangan samakan Turki yang dulu, mereka tidak lagi bermain aman," paparnya.

Terakhir, dukungan masyarakat internasional. Dukungan ini begitu langka dan sulit terulang. Karena itu, Palestina perlu melihat ini sebagai modal buat mereka. "Peluang emas kalau tidak manfaatkan tidak akan terulang kembali," pungkasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement