REPUBLIKA.CO.ID,MANADO--Gunung Lokon di Sulawesi Utara masih menunjukkan erupsi dan mengeluarkan material debu vulkanik dari kawah Tompaluan pascaletusan 14 Juli 2011. "Sejak pukul 00.00 WITA - 18.00 WITA tercacat sebanyak 12 kali letusan yang dikeluarkan dari kawah Tompaluan, Gunung Lokon," ujar staf Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung di Kakaskasen, Kota Tomohon, Yudi di Tomohon, Jumat.
Dikatakan Yudi, frekuensi letusan yang terjadi hari ini lebih sedikit dibanding dengan letusan-letusan sebelumnya yang sempat mencapai 40-an kali. Rentetan letusannya dimulai sejak pukul 06.10 WITA, 06.49 WITA, 08.02 WITA, 09.18 WITA, 1`0.29 WITA, 10,39 WITA, 12.42 WITA, 13.19 WITA, 13.21 WITA, 13.56 WITA, 15.06 WITA dan 17.55 WITA. "Frekuensi letusannya memang menurun dibanding letusan hari Kamis (22/9) sebanyak 17 kali. Mudah-mudahan sementara menuju ke fase normal lagi," katanya.
Secara visual, menurut Yudi, asap kawah yang keluar putih sedang hingga tebal dengan ketinggian sekitar 200 meter. Sementara itu, menurut dia, untuk seismik terekam empat kali gempa vulkanik dalam (VA), sembilan gempa vulkanik dangkal (VB), 31 kali gempa hembusan, 12 kali gempa letusan dan satu kali gempa tektonik jauh.
Sedangkan periode enam jam sejak pukul 18.00 WITA-24.00 WITA hari Kamis (22/9), menurut Yudi, terjadi satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 11 milimeter, dua kali gempa vulkanik dalam amplitudo 18-20 milimeter dengan lama gempa 5-6 detik.
Selain itu, terjadi juga empat kali gempa letusan amplitudo 46-48 milimeter serta delapan kali gempa hembusan amplitudo 12-48 milimeter. "Tercatat pula 17 kali letusan di periode waktu 00.07 WITA hingga 22.36 WITA," katanya. Gunung Lokon bererupsi pada 14 Juli 2011, 17 Juli 2011, 17 Agustus 2011 dan 28 Agustus 2011. Pascaletusan terakhir masih terjadi puluhan kali letusan kecil.