Senin 26 Sep 2011 11:15 WIB

BKSUK: Bom Solo Bentuk Provokasi untuk Rusak Kerukunan Beragama

Seorang korbam bom bunuh diri di Gereja GBIS Kepunton dilarikan ke unit gawat darurat RS DR Oen, Solo, Ahad (25/9).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Seorang korbam bom bunuh diri di Gereja GBIS Kepunton dilarikan ke unit gawat darurat RS DR Oen, Solo, Ahad (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID,PALU - Ketua Badan Kerja Sama Umat Kristiani (BKSUK) Kota Palu, F Pollo, menyatakan prihatin atas kasus bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Solo yang mengakibatkan seorang tewas dan melukai puluhan warga jemaat gereja itu pada Ahad (25/9).

"Sebagai warga negara dan orang yang beragama, saya prihatin atas peristiwa tersebut," katanya di Palu, Sulawesi Tengah, Senin. "Kita jangan terprovokasi atas peristiwa, meski itu terjadi saat jemaat baru saja selesai melaksanakan ibadah di gereja."

Pollo mengimbau semua pihak, termasuk umat Kristen, harus menyikapi kejadian itu dengan arif dan bijaksana. Karena, bagaimanapun oknum yang melakukannya itu hanya sekelompok orang saja.

Menurut dia, kejadiaan ini justru akan membuat pemerintah lebih sungguh-sungguh lagi memperhatikan masalah kerukunan umat beragama di Tanah Air. Aksi bom adalah perbuatan tak terpuji karena merusak kerukunan antarumat beragama di tanah air. "Ini bentuk provokasi untuk merusak kerukunan beragama," katanya.

Pallo mengatakan bahwa hal yang harus dilakukan oleh umat Kristen adalah terus memperkuat rasa toleransi dengan saling menjaga dan menghormati satu sama lainnya. Ia juga mengimbau warga gereja untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi-aksi teror bom dan bentuk kekerasan lainnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement