REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG – Peristiwa Bom di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBSI) Kepunton Solo mengundang keprihatian berbagai pihak, termasuk kalangan pelajar. Di Kabupaten Magelang, ratusan siswa serta sejumlah guru SMP Negeri 3 Candimulyo, Senin (26/9) menggelar aksi keprihatinan.
Peristiwa yang menelan korban tersebut oleh para pelajar tadi dirasakan telah mengkoyak jalinan kerukunan antarumat beragama. Dalam aksi yang dilakukan seusai upacara bendera tersebut, tampak ratusan siswa dan para guru mengenakan pita hitam di lengan kirinya, sebagai pertanda mereka merasa berduka atas peristiwa memilukan tersebut.
Selain itu, sejumlah pelajar SMP tersebut membawa poster gambar-gambar pasca peristiwa bom bunuh diri Solo. Dalam kesempatan itu, para siswa menggelar doa bersama. Doa yang dipimpin salah seorang guru tadi memohon agar korban peristiwa bom Solo yang tengah sakit diberi kesembuhan.
Mereka juga berdo agar bangsa Indonesia diberi ketentraman, kedamaian dan keselamatan. ‘’Aksi ini sekaligus sebegai pembelajaran dan mengingatkan pada para siswa, bahwa terorisme dalam agama apapun dan dengan dalih apapun tidak dibenarkan. Kita berharap siswa memahami hal ini,’’ terang A Taufik, salah seorang guru di tempat itu.