REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Polisi memeriksa 15 orang sebagai saksi dalam kasus bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, Jawa Tengah. Empat orang saksi yang melihat pelaku bom bunuh diri mondar-mandir di sekitar gereja menjadi saksi kunci polisi.
"Memang sudah ada empat saksi yang sempat di-interview (diperiksa). Sudah sejak Sabtu (24/9), pelaku sudah mondar-mandir di situ bahkan sempat berbincang dengan dia (saksi)," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Polisi Ketut Untung Yoga Ana di Mabes Polri, Jakarta, Senin (26/9).
Yoga memaparkan, dan menurut keterangan para saksi, pelaku telah mondar mandir di sekitar gereja pada Ahad (25/9). Pelaku datang dari wilayah Jawa Barat dengan menggunakan kereta api. Lalu bertanya kepada warga lokasi gereja dan warnet (warung internet) terdekat. Saksi-saksi tersebut juga mengatakan logat pelaku terdengar logat Sunda.
Pada Ahad 925/9), tambah Yoga, pelaku memperhatikan aktivitas GBIS Kepunton, akan tetapi tidak ikut melakukan ibadah. Kemudian tiba-tiba pelaku menyelinap dan membaur dengan jemaah gereja. Pelaku hanya sampai di pintu gereja dan meledakkan dirinya.
"Kepolisian juga berharap apabila ada keluarga yang terkait dengan pelaku tidak berpindah dahulu untuk memberikan klarifikasi," tegasnya.