Senin 26 Sep 2011 16:43 WIB

14 Korban Bom Solo Telah Dioperasi

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Johar Arif
Seorang korbam bom bunuh diri di Gereja GBIS Kepunton dilarikan ke unit gawat darurat RS DR Oen, Solo, Ahad (25/9).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Seorang korbam bom bunuh diri di Gereja GBIS Kepunton dilarikan ke unit gawat darurat RS DR Oen, Solo, Ahad (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Rumah Sakit Umum dr Oen Solo telah melakukan operasi terhadap 14 pasien korban bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton. Sembilan orang dioperasi karena terdapat benda asing, empat orang fraktur atau patang tulang, dan seorang luka hingga tembus tungkai.

''Ke-14 pasien tersebut menjalani rawat inap,'' kata Direktur Utama Rumah Sakit dr Oen Solo, dr W Handoko Wijaya MARS, kemarin. Dua pasien dirawat di ruang ICU. Sedang 12 pasien lainnya sudah menjalani di bangsal perawatan.

Sementara, Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Solo menyediakan darah gratis bagi pasien yang membutuhkan. Menurut Sekretaris PMI, Sumartono Hadinoto, pihaknya sudah berkoordinasi dengan RSU dr Oen dan GBIS Kepunton.

Ke-14 pasien korban bom tersebut adalah: Ferdianta (19), warga Mojosongo, Jebres; Belarmin Boris (18), warga kompleks Universitas Setia Budi (USB), Solo; Sugiyanto (48) warga Jl Tambora, Mojosongo, Solo; Noviawati (27) warga Singosaren; Septi Rohida (22), warga wisma Sritanjung, Kentingan, Solo; Restiono (35) warga Ledoksari, Mojosongo, Solo; Ny Yulianti (78) warga Gedung Permai no 11; Defiana  (18) Jl Tamborav Raya 15 Mojosongo; Hariyoko (17) Ledok, MOjosongo; Ny Febe (57) warga Debegan RT 5/9. Mojosongo; Go Sing Wan (52) warga Purwodiningratan; Stefanus Suritno (73) warga Jagalan 3/13; Febriana Puspa Dewi (44) warga Jl Malabar Raya; Olivia Putri (16) warga Purwodiningratan.

Sedang pasien yang rawat jalan sebanyak 10 orang. Mereka adalah, Agus Susanto (23)’ Evi (40), Yolanda Febri (15), Beni Tri S (32), Anggraini Risti (15), Susana Budiati (41), Angeliane Laurentia, Intan Siti Rahayu, ERiska Jovita, dan Go Sioe Mei. Mereka pulang setelah mendapat perawatan di RSU dr Oen.

Sementara tiga pasien yang mendapat perawatan jalan di Rumah Sakit Umum Brayat Minulyo adalah Sony Koesworo (32), Kardiana Dewi Santoso, kedua warga Mojosongom, Jebres; Garce Lilyana (27) warga Gondang.

Pasien rawat jalan, menurut Handoko, kebanyakan mengalami gangguan sakit lecet, trauma akuistik atau gangguan pendengaran.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement