Senin 03 Oct 2011 08:38 WIB

Oposisi Suriah Bentuk Dewan Nasional

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gerakan oposisi Suriah mengumumkan pembentukan front bersatu "yang bersejarah" guna menentang rejim Presiden Bashar al-Assad dalam pertemuan di Turki, Ahad (2/10).

Sementara itu tentara Suriah telah merebut kendali atas kota Rastan di bagian tengah negeri tersebut, setelah mengirim 250 tank guna memadamkan bentrokan antara militer dan pembelot, kata pegiat hak asasi manusia.

"Dewan Nasional Suriah (SNC) menyatukan kembali kekuatan oposisi dan revolusi damai," kata akademikus Burhan Ghalioun, yang berpusat di Paris, kepada wartawan di Istanbul. saat mengumumkan gerakan payung baru yang ia sebut "bersejarah".

Gerakan tersebut, yang menyatukan semua kelompok di seluruh kancah politik, "mewakili revolusi Suriah di dalam luar negeri itu". "Gerakan tersebut bergerak untuk mengerahkan semua lapisan rakyat di Suriah dan memberi dukungan yang diperlukan bagi revolusi untuk maju dan mewujudkan aspirasi rakyat kami bagi penggulingan rejim, lambangnya dan pemimpinnya," katanya.

Ghalioun mengatakan SNC "terbuka buat semua orang Suriah", demikian laporan AFP. SNC menyeru "organisasi internasional agar mengemban tanggung jawab ke arah rakyat Suriah dan bekerja untuk melindungi mereka dari perang yang diumumkan melawan mereka, guna menghentikan ... pelanggaran berbahaya hak asasi manusia".

Tapi "dan tersebut menolak setiap campur tangan asing yang merusak kedaulatan rakyat Suriah", katanya. Ghalioun akan memimpin SNC, yang dewannya akan meliputi Bassma Kodmani sebagai wanita juru bicara, Mohammed Riyad ash-Shaqfa dari Ikhwanul Muslimin dan wakil dari apa yang disebut Deklarasi Damaskus bagi perubahan.

Kelompok baru tersebut akan menyelenggarakan sidang majelis umum 190 anggota pada awal November, "mungkin di Turki", kata Kodmani. SNC, yang akan memiliki seorang pemimpin, akan memiliki sekretaris jenderal dengan 29 anggota yang mewakili tujuh faksi oposisi Suriah.

Anggota SNC Hassan Hashimi mengatakan mereka akan terdiri atas enam anggota Komite Koordinasi Lokal, lima dari Ikhwanul Muslimin dan empat dari kelompok liberal yang dipimpin oleh Ghalioun.

Sisa anggota sekretariat tersebut ialah lima tokoh independen, empat orang Kurdi dan satu Kristiani, katanya.

Faksi lain oposisi juga akan memiliki wakil di komite eksekutif tujuh-anggota, kata Hashimi.

Wakil dari oposisi dan protes selama enam-bulan bertemu pada akhir pekan lalu saat terjadi kemunduran dalam aksi perlawanan yang PBB katakan telah merenggut sedikitnya 2.700 jiwa sejak aksi tersebut meletus pada pertengahan Maret.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement