REPUBLIKA.CO.ID,CINANGKA BANTEN--Kegempaan vulkanik secara terus menerus masih terjadi di Gunung Anak Kratau di Selat Sunda yang statusnya level III atau siaga, meski tidak mengeluarkan suara letusan.
"Suara letusan tidak ada, hanya kegempaan vulkanik menerus yang mencapai 5 ribu kali lebih," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau (GAK) di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Anton S Pambudi, Kamis.
Dia menjelaskan, menurut rekaman kegempaan aktivitas gempa vulkanik GAK sejak dinyatakan siaga pada tanggal 30 September 2011, atau selama enam hari cenderung mengalami penurunan."Rekaman gempa GAK pada tanggal 4 Oktober 2011 adalah 5.302 gempa vulkanik terus menerus," katanya menambahkan.
Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), menurut Anton, masih melarang warga atau turis untuk mendekat lokasi kegempaan sampai radius dua kilometer, karena berbahaya."Kami mengimbau warga untuk tidak terlalu dekat dengan lokasi kegempaan, karena membahayakan," katanya menambahkan.
Namun demikian, kata dia, meski sudah level III atau siaga, pihaknya meminta warga untuk tidak panik dan tetap melakukan aktivitas seperti biasa. "Masyarakat nelayan masih aman melakukan aktivitasnya sepanjang tidak mendekat sampai radius dua kilometer," katanya menambahkan.
Sementara itu, Resti, warga Cinangka mengaku tidak mendengar ada suara letusan GAK, meski PVMBG sudah menetapkan status siaga. "Iya selama seminggu ini saya tidak mendengar ada suara letusan GAK. Tidak seperti pada tahun 2010, saat GAK dinyatakan level III," katanya menjelaskan.