Jumat 07 Oct 2011 10:42 WIB

Satu Tersangka Peledakan ATM /berhasil Lolos

Seorang petugas melakukan identifikasi di tempat kejadian kasus pembobolan mesin ATM (ilustrasi).
Foto: Antara/R Rekotomo
Seorang petugas melakukan identifikasi di tempat kejadian kasus pembobolan mesin ATM (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN-- Polisi menangkap satu orang yang diduga pelaku peledakan Anjungan Tunai Mandiri BRI di Jalan Affandi, Gejayan, Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, sedangkan satu orang lagi lolos ketika akan ditangkap.

Kapolres Sleman AKBP Irwan Ramani di Sleman, Jumat, mengatakan, satu orang berinisial BA yang diduga pelaku berhasil ditangkap, sedangkan satu orang temannya kabur saat akan ditangkap.

Ia mengatakan berdasarkan keterangan seorang saksi mata, BA bersama temannya itu dengan mengendarai sepeda motor mondar mandir di lokasi sebelum terjadi peledakan tersebut.

"BA kini masih diperiksa di Polres Sleman, dan barang bukti yang diamankan polisi di antaranya sebuah tas dan sejumlah selebaran, sebuah sepeda motor Honda Supra X dengan nomor polisi.....6970 UJ, serta kartu pers 'indonesiaexpressnews.com'," katanya.

Menurut dia, tim dari Laboratorium Forensik Polda DIY masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Ia mengatakan berdasarkan keterangan dari Bank BRI, sebelumnya tidak ada ancaman apa pun atau teror dari seseorang.

Sebuah ATM Bank BRI di Jalan Affandi, Gejayan, Catur Tunggal, Depok, Kabupaten Sleman, DIY, Jumat, pukul 02.00 WIB, diledakkan seseorang.

Konter ATM itu bersebelahan dengan ATM milik Bank BNI yang berada di depan Toko Vikita. Namun, ATM BNI tidak mengalami kerusakan, dan hanya ATM BRI yang rusak akibat terbakar.

Berdasarkan pantauan, mesin monitor ATM dalam keadaan rusak, plafon terbakar, kaca penutup ruangan pecah, dan beberapa bagian tembok hangus terbakar, sedangkan ATM BNI masih utuh namun aliran listrik padam.

Saksi mata mengatakan saat ATM dilempar molotov, arus lalu lintas kendaraan di Jalan Affandi masih ramai. Meski banyak toko sudah tutup, beberapa toko swalayan 24 jam masih buka.

Selebaran di depan ATM yang sudah diamankan aparat kepolisian bertuliskan "Negara Korporasi, Polisi-Militer adalah Teroris Sebenarnya. Pemberontakan Sosial Akan Terus Berlanjut Karena Mentari Masih Bersinar".

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement