REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror hari ini telah mengamankan lima orang yang terkait dengan bom bunuh diri Cirebon.
"Lima orang yang sudah diamankan adalah Heru Komarudin, H dan Y, serta istri H dan Y," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol Anton Bachrul Alam di Jakarta, Sabtu.
Sementara yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO), sedang dalam pengejaran adalah Nanang dan Yadi, ujarnya. "H dan Y ditangkap di Bekasi, sementara Heru Komarudin ditangkap di Pasar Senen Jakarta, semua ditangkap pada hari ini," kata Anton.
Sementara itu, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar mengatakan, penyidik masih memeriksa secara intensif terhadap orang yang diduga pelaku teror jaringan Cirebon tersebut.
Sebelumnya Anton menyatakan bahwa para DPO adalah jaringan lama bom di Cirebon dibalik aksi bom bunuh diri di Mesjid Adz Zikra di Mapolres Cirebon Kota pada Jumat (15/4) Mochammad Syarif.
Sedangkan pelaku bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Solo adalah Pino Damayanto, alis Ahmad Urip alias Ahmad Yosefa alias Hayat alias Raharjo juga termasuk dalam jaringan.
Ahmad dan Syarif aktif dalam keanggotaan JAT wilayah Cirebon pimpinan Agung Nur Alam alias Abu Husama.
Syarif dibai`at oleh Amir Markasiah, ustadz Abu Bakar Ba`asyir di Tasikmalaya pada tahun 2008 bersama sepuluh anggota JAT wilayah Cirebon.
Syarif juga aktif mengikuti majelis ta`lim pimpinan Ba`asyir di beberapa tempat di wilayah Jawa Barat.