REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV - Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu menyatakan, tentara Israel yang ditahan Hamas, Gilad Shalit, akan segera dibebaskan. Pernyataannya ini datang setelah tercapai kesepakatan antara Israel-Hamas soal pertukaran tawanan. Shalit telah ditahan selama 5 tahun dan kerap menjadi bahan pemberitaan menyangkut alotnya upaya pembebasannya.  Gilad Shalit, ditangkap Hamas di Gaza tahun 2006.

"Beberapa hari mendatang, Gilad akan kembali ke pelukan keluarganya,  Aviva dan Noam, saudaranya Yoel, adik perempuannya Hadas, kakeknya Tzvi, dan seluruh warga Israel yang mencintainya," katanya. "Saya memenuhi janji saya untuk memulangkan Gilad dalam kondisi hidup dan sehat."

Ia menyatakan, pembebasan Gilad penuh perjuangan dan negosiasi panjang. Namun, negosiasi terakhior yang dimediasi pemerintah Mesir menemukan titik terang.

Abu Obeida, juru bicara sayap militer Hamas saat dikonfirmasi wartawan membenarkan hal itu. Pembebasan Gilad, katanya, menjadi bagian dari kesepakatan pertukaran tawanan dengan Israel. Dari kubu Hamas, mereka meminta pembebasan seluruh terpidana seumur hidup warga Arab yang ditahan oleh Israel.

Ikuti Whatsapp Channel Republika