Senin 17 Oct 2011 18:13 WIB

PKS Minta Kepala BIN Baru Tingkatkan Operasi Intelijen Luar Negeri

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Djibril Muhammad
Mahfudz Shiddiq
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Mahfudz Shiddiq

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Letnan Jenderal Marciano Norman akan menggantikan posisi Jenderal (purn) Sutanto sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Menanggapi hal ini, Ketua Komisi I, Mahfudz Siddiq mengatakan, kehadiran unsur TNI di pucuk pimpinan BIN diharapkan dapat meningkatkan peran intelijen Indonesia. Tak hanya intelijen di dalam negeri, namun juga luar negeri.

"Saya kira catatan paling penting dari Komisi I yaitu mendorong BIN untuk lebih menyeimbangkan kerjanya. Bukan hanya pada operasi intelijen dalam negeri, tapi juga operasi intelijen luar negeri," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (17/10).

Menurutnya, selama ini kepemimpinan Sutanto cukup bagus. Namun satu hal masih menjadi persoalan adalah mengenai efektifitas koordinasi atar fungsi-funsi dan aparat intelijen di lapangan.

"Tetapi ini yang sudah kita jawab dengan UU Intelijen yang baru saja disahkan. Saya berharap kalau pun Pak Tanto diganti oleh siapapun, UU Intelijen dapat memaksa BIN untuk lebih efektif menjalankan fungsi operasi dan fungsi koordinasi," katanya.

Ia juga berharap pimpinan BIN mendatang dapat melanjutkan apa yang telah dikerjakan Sutanto. Khususnya inovasi dalam hal deputi bidang ekonomi yang lebih banyak menelaah kebijakan sektor ekonomi yang bersifat multilateral. Tidak lagi fokus hanya pada isu keamanan. 

Mahfudz juga menilai Marciano Norman sebagai calon yang cukup memadai. Apalagi pernah menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) dan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

"Menurut saya begitu. Saya sendiri tidak mempermasalahkan pimpinan intelijen dari unsur TNI. Perdebatan itu harus kita singkirkan. Di negara maju kepada dinas intelijen malah dari sipil. Yang paling penting bagaimana sesuai dengan undang-undang yang ada," kata Mahfudz.

Selain itu, lanjutnya, intelijen dapat memperluas orientasi kerjanya. Baik domain dalam negeri dan luar negeri. Kemudian memperkuat fungsi intelijen di bidang ekonomi. "Saya yakin calon penggantinya meskipun dari TNI punya visi seperti itu," ungkap politisi PKS ini. Mansyur Faqih

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement