REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH--Jumlah jamaah yang tersesat ketika berada di Masjidil Haram belum ada tandanya menurun. Bahkan, seiring dengan banyaknya jamaah yang masuk ke Makkah, semakin banyak pula jamaah yang tersesat. Bahkan, kini makin sering dijumpai jamaah yang tersesat secara berombongan.
‘’Saya juga heran tersesat kok ya berjamaah. Apa tadi tidak ada yang menghapal jalan. Kalau seorang diri tersesat wajar, tapi kalau sudah 10 orang bahkan sempat ada rombongan yang terdiri dari 40 orang tersesat, saya tak habis pikir,’’ kata Fakhrudin, petugas pelayanan jamaah di Masjidil Haram, Kamis (20/10).
Fachrudin memperkirakan dalam sehari paling tidak ada 100 orang jamaah tersesat. Lazimnya mereka tersesat ketika akan pulang karena terpisah dari rombongan. Sedangkan, bagi yang tersesat secara berjamaah itu biasanya mereka adalah jamaah yang baru tiba di Makkah.’’Rata-rata saya hitung setiap jam ada 10 orang jamaah Indonesia yang tersesat.’’
‘’Sedangkan, kalau yang tersesat berombongan itu jamaah yang akan menunaikan umrah dengan melakukan tawaf, sa’i, dan tahalul di Masjidil Haram. Mereka tersesat karena terlalu bersemangat untuk segera menyelesaikan umrahnya,’’ kata Fachrudin.
Biasanya jamaah yang tersesat itu karena tidak berani bertanya kepaada petugas atau jamaah yang berpatroli di seputaran pelataran Masjidil Haram. Mereka pun takut bertanya kepada orang asing karena tak paham bahasanya.’’Sedangkan kalau enggan bertanya kepada jamaah Indonesia lainnya, ya karena mereka telah didoktrin jangan percaya kepada orang sebangsanya yang baru dikenal. Ini kan repot,’’ katanya.
Data dari sektor khusus pelayaan jamaah yang menangani aneka persoalan yang menimpa jamaah ketika berada di Masjidil Haram menyatakan rata-rata per hari lebih dari 100 jamaah yang tersesat. Kebanyakan mereka adalah orang tua dan jamaah yang baru datang ke Makkah.
‘’Puncak orang tersesat terjadi seusai sholat Isya dan Subuh. Saat itu kami kewalahan melayani mereka. Biasanya setelah terkumpul banyak jamaah yang tersesat kami mengantarkannya pulang dengan naik bus,’’ kata komandan pengamanan sektor khusus Masjidil Haram, Maskat.