REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Polisi negara bagian Ohio, Amerika Serikat menembak mati puluhan singa, macan, beruang dan serigala yang berkeliaran di suatu peternakan. Langkah itu terpaksa diambil setelah sang pemilik penangkaran hewan buas itu membebaskan piaraannya kemudian bunuh diri.
Pembunuhan hewan-hewan itu, di antaranya 18 harimau Bengal, memicu amarah para konservasionis. Mereka juga menuntut peraturan pembatasan kepemilikan hewan buas.
Kepala kepolisian setempat Matt Lutz membela perintah tembak mati itu. Dia mengatakan kepada wartawan bahwa jajarannya harus adu cepat dengan datangnya malam. Aparat tiba di peternakan pada pukul 17.30 waktu setempat dan melihat binatang-binatang buas itu berlarian bebas.
“Keselamatan masyarakat adalah perhatian utama kami, kita tidak sedang membicarakan sekadar kucing atau anjing peliharaan,” kata Lutz.
Litz memuji keberanian para aparat yang meninggalkan mobil patrolinya untuk melawan binatang buas tersebut dengan hanya menggunakan pistol.
“Pembunuhan ini memang kejam. Bagi aparat, mereka juga tidak senang melakukannya,” kata Lutz.
"Kami tidak dilatih di akademi untuk enghadapi sekitar harimau Bengal seberat 150kg. Saya bangga anak buah memiliki keberanian untuk keluar dari mobil patrolinya.”
Pawang, tim Brimob, dan ahli dari kebun binatang terdekat, Colombus Zoo, dipanggil untuk membantu perburuan menjelang malam itu. Masyarakat sekitar diminta untuk tetap berada di dalam rumah.
Hanya ada empat senjata bius, jadi satu dari harimau agresif terpaksa ditembak mati pada Rabu pagi, karena mulai liar dan berlari ke arah hutan meskipun telah ditembak menggunakan senjata pembius, kata Lutz.
“Kami tidak dapat membiarkan hewan buas berkeliaran di negara ini. Kami tidak akan membiarkan hal itu terjadi,” ia menambahkan.
Ada 56 binatang yang berkeliaran dan hanya enam yang dapat tertangkap dalam keadaan hidup; dua monyet, tiga macan tutul dan satu beruang buas yang besar.
Binatang lainnya terpaksa dihabisi yaitu dua serigala, enam beruang hitam, dua beruang buas besar, sembilan singa jantan, delapan singa betina, seekor beruang gunung dan seekor babon.
Setidak-tidaknya satu monyet tertabrak kendaraan di jalan tol tapi kondisinya mulai membaik.
Satu monyet yang kemungkinan terinfeksi virus herpes belum ditemukan, tapi bisa juga binatang itu telah dimakan oleh salah satu singa.
Binatang–binatang buas tersebut dikubur di halaman peternakan seluas 73-acre itu pada Rabu.
"Bila ada 18 harimau Bengal berkeliaran di sekitar rumah anda, anda tentu tidak mau hal itu terjadi,” kata Jack Hanna, direktur Kebun Binatang Columbus.
Hewan yang masih hidup dibawa ke kebun binatang namun mungkin selanjutnya akan dikembalikan kepada istri mendiang Terry Thompson (62) si pemilik hewan-hewan itu. Dia ditemukan tewas di jalan penangkaran itu.