REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mengatasi masalah perbatasan, khususnya di Camar Bulan, Sambas, Kalimantan Barat, Ketua Komisi I, Mahfudz Siddiq mengatakan, ada tiga pendekatan terpadu yang dapat digunakan.
Pertama, katanya, dengan sabuk keamanan. "Mau tidak mau, walaupun tidak ada penghuni, harus ada sabuk keamanan, dijaga dari sisi keamanan. Selama ini, TNI telah bekerja dengan baik dengan terjun untuk menjaga wilayah perbatasan," katanya, di gedung DPD, Jakarta, Jumat (21/10).
Namun, untuk sabuk pengamanan ini perlu adanya kebijakan tegas untuk memperkuat peran TNI di wilayah perbatasan. Karena wilayah negara Indonesia terlalu banyak. "Papua dengan Papua Nugini saja masih banyak yang belum terjaga," ujarnya.
Kedua, lanjut Mahfudz, sabuk informasi. Menurutnya ini penting. Pasalnya, menjadi ironi ketika ada penduduk yang tidak bisa mengakses informasi dari negerinya sendiri. Lebih parah lagi ketika mereka mengambil informasi dari negara tetangga. Mulai dari siaran televisi, radio, dan operator telepon selular.
Ketiga, tambah politisi PKS tersebut, sabuk pembangunan. "Mengenai hal ini, grand design BNPP, apakah sudah terefleksi dengan baik di anggaran. Jangan-jangan kita punya Rp 1.300 triliun APBN, tapi tidak signifikan pada rencana induk (soal perbatasan) hanya karena dananya tersebar di sekitar 18-an kementerian," cetusnya.