Jumat 21 Oct 2011 20:58 WIB

Tiga Sabuk Pengaman Perbatasan Ala Mahfudz Siddiq

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Chairul Akhmad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mengatasi masalah perbatasan, khususnya di Camar Bulan, Sambas, Kalimantan Barat, Ketua Komisi I, Mahfudz Siddiq mengatakan, ada tiga pendekatan terpadu yang dapat digunakan.

Pertama, katanya, dengan sabuk keamanan. "Mau tidak mau, walaupun tidak ada penghuni, harus ada sabuk keamanan, dijaga dari sisi keamanan. Selama ini, TNI telah bekerja dengan baik dengan terjun untuk menjaga wilayah perbatasan," katanya, di gedung DPD, Jakarta, Jumat (21/10).

Namun, untuk sabuk pengamanan ini perlu adanya kebijakan tegas untuk memperkuat peran TNI di wilayah perbatasan. Karena wilayah negara Indonesia terlalu banyak. "Papua dengan Papua Nugini saja masih banyak yang belum terjaga," ujarnya.

Kedua, lanjut Mahfudz, sabuk informasi. Menurutnya ini penting. Pasalnya, menjadi ironi ketika ada penduduk yang tidak bisa mengakses informasi dari negerinya sendiri. Lebih parah lagi ketika mereka mengambil informasi dari negara tetangga. Mulai dari siaran televisi, radio, dan operator telepon selular.

Ketiga, tambah politisi PKS tersebut, sabuk pembangunan. "Mengenai hal ini, grand design BNPP, apakah sudah terefleksi dengan baik di anggaran. Jangan-jangan kita punya Rp 1.300 triliun APBN, tapi tidak signifikan pada rencana induk (soal perbatasan) hanya karena dananya tersebar di sekitar 18-an kementerian," cetusnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement