Senin 24 Oct 2011 16:23 WIB

BI Optimistik, Hingga Akhir Tahun Inflasi Dibawah Lima Persen

Rep: sefti oktarinisa/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Bank Indonesia (BI) optimis inflasi akan tetap terkontrol di bawah lima persen hingga akhir 2011. Menurut Gubernur BI, Darmin Nasution di Oktober ini saja misalnya, pihaknya yakin inflasi akan rendah malah mungkin deflasi juga bakal rendah.

“Kalau saya perkirakan antara minus 0,1 sampai plus 0,1 persen,” katanya saat ditemui di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Senin (24/10). Meski demikian, pihaknya bakal tetap melakukan evaluasi untuk menekan laju inflasi, guna melihat apakah ada ruang lagi untuk melakukan kebijakan moneter.

“Masih kita kaji apa yang terbaik,” ujarnya. Ia menuturkan bukan hanya inflasi sekarang yang jadi pegangan tapi juga expected inflation juga menjadi barometer. Untuk tahun 2012, BI memperkirakan inflasi bakal bergerak tetap di bawah lima.

Hal senada juga diamini Deputi Gubernur BI, Hartadi A. Sarwono. Bahkan ia menuturkan inflasi bakal berkisar di nol persen. “Ada capital inflow masuk tapi cadangan devisa kita susah nyampe 124 miliar dolar AS lagi,” ujarnya. Posisi September 2011, cadangan devisa berada di kisaran 114 miliar dolar AS.

Direktur Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI, mengaku bank sentral optimis bisa menenkan inflasi 4,9 hingga 4,7 persen hingga akhir 2011 ini. “Kita sudah memperkirakan arah kebijakan BI rate yang turun, ini juga sudah memperhitungkan dampak dari kenaikan tariff dasar listrik (TDL) sebesar 0,25 persen,” katanya beberapa waktu lalu.

Ia mengaku hal ini juga sudah diteliti dengan mempertimbangkan angka inflasi bulan ini, 4,6 persen, serta kemungkinan inflasi di bulan lainnya baik November hingga Desember nanti.  “Makanya kita yakin inflasinya akan diperkirakan bisa segitu,” ujarnya.

Menurutnya kebijakan pemerintah terkait volatile food, seperti impor beras, juga tidak akan memberi tekanan pada inflasi. Meski keputusan mengenai kemungkinan impor beras dari Thailand masih belum menjadi kenyataan, ia yakin masalah ini bisa diatur dengan kemungkinan rencana cadangan yang bakal dilakukan pemerintah.

“Yang terkait dengan Thailand itu belum clear, apa betul-betul mau tidak jadi atau bagaimana,” katanya. Lagi pula, hasil panen dalam negeri  sangat baik sehingga tidak akan berpengaruh besar pada inflasi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement