REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH-- Musim haji dan umroh 2011 menyelamatkan lebih dari 3.000 agen perjalanan dan wisata di Mesir dari kebangkrutan. Agen perjalanan menderita kerugian finansial yang besar paskarevolusi 25 Januari.
Revolusi menyebabkan penurunan tajam di sektor pariwisata. Wisatawan yang datang ke Mesir dari Eropa, Amerika, Rusia, Asia Tenggara mengalami penurunan drastis.
"Menyediakan layanan haji memungkinkan sejumlah agen perjalanan dan wisata untuk mengkompensasi sebagian kerugian mereka. Masuknya wisatawan merosot tajam menyusul insiden politik di Mesir," kata wakil agen perjalanan dan lembaga pariwisata Mesir, Ashraf Shiha.
Ia mengatakan selama bulan Ramadhan, lebih dari 600.000 orang Mesir menjalankan ibadah umroh. Para agen mendapatkan banyak keuntungan terutama karena biaya umroh per individu kini mencapai 2000 dolar AS.
Shiha mengatakan para agen haji sangat bersyukur atas adanya pembatalan biaya untuk pembuatan visa haji tahun ini. "Biasanya jamaah membayar 12.000 pound Mesir agar memiliki visa haji,” ujarnya. Tahun ini, Arab Saudi memberikan visa gratis.
Sebelum pembatalan pembayaran visa biaya haji per jamaah individu mencapai lebih dari 35.000 pound Mesir (sekitar 6.000 dolar AS). Ia berharap, setelah penghapusan biaya visa haji, warga Mesir lebih banyak lagi yang melakukan haji tahun ini. Menurutnya, jamaah Mesir akan menggunakan uang yang mereka simpan dari biaya visa untuk dibelanjakan di Arab.
Shiha meminta pemerintah Mesir untuk mempercayakan layanan haji ke agen perjalanan dan wisata saja, bukan kepada kementerian keamanan dalam negeri dan sosial. Jamaah Mesir mengharapkan layanan yang lebih baik dari pemerintah mereka setelah revolusi 25 Januari
"Kami ingin memiliki perubahan positif yang sama dalam pelayanan haji seperti yang dinikmati oleh warga Tunisia," kata Hamam Al-Aswani, seorang agen yang terlibat dalam pelayanan haji.