Jumat 28 Oct 2011 13:36 WIB

Ribuan Koperasi di Jateng Tidak Aktif

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Chairul Akhmad

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG – Pengelolaan koperasi di Jateng masih belum optimal. Sebanyak 5.820 koperasi di Jateng dinyatakan tidak aktif dan hanya sekedar papan nama saja.

Anggota Komisi B DPRD Jateng, Hadi Santoso, mengatakan jumlah koperasi yang tak lagi aktif tersebut setara dengan 22,8 persen dari total jumlah koperasi yang ada di seluruh Jateng. Saat ini tercatat masih ada 25.499 koperasi.

"Ini menunjukan bahwa pengelolaan koperasi hingga kini masih belum optimal,” ujar Hadi saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (28/10).

Politisi dari fraksi PKS ini juga mengatakan, dalam perkembangan koperasi sekarang ini, terdapat kecenderungan koperasi simpan pinjam menyimpang dari asas koperasi yang berlandaskan kekeluargaan. "Labelnya saja yang koperasi, namun pada prakteknya mutlak perbankan dan meninggalkan asas kekeluargaan yang menjadi roh koperasi,” katanya.

Anggota dewan yang baru dilantik sebulan lalu tersebut menuturkan, potensi keberadaan koperasi di Jateng sangat baik untuk membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat. Tercatat, sebanyak 55.178 tenaga kerja terekrut di sektor koperasi dan sebanyak 4.531.293 masyarakat terhimpun dalam kelembagaan koperasi. Bahkan, transaksi yang berputar di sektor koperasi mencapai 15,98 triliun.

"Sebenarnya, kontribusi koperasi di Jateng sendiri cukup besar dalam memberikan sumbangsih. Akan tetapi, sekarang ini aspek pembinaan dan pengawasan koperasi masih terlihat belum optimal,” ungkap Hadi.

Dirinya berharap, ke depannya untuk lebih memberdayakan koperasi perlu diterbitkan peraturan daerah yang bisa menjadi payung hukum dalam pembinaan, pengawasan dan pengelolaan koperasi di Jateng.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement