REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT-- Kelompok gerilyawan Lebanon, Hizbullah, Rabu, mengucapkan selamat kepada rakyat Palestina karena memperoleh status anggota UNESCO. Mereka mengecam Amerika Serikat sebagai negara rasis sehubungan dengan keputusannya untuk memberi suara yang menentang tindakan itu.
"Hizbullah mengucapkan selama kepada rakyat Palestina karena meraih keanggotaan penuh Organisasi Pendidikan, Sains dan Kebudayaan PBB (UNESCO), yang menjadi hak alamiah mereka," kata gerakan tersebut .
"Keputusan Amerika Serikat untuk memberi suara yang menentang hak alamiah ini ... mencerminkan kebijakan sejarah rasisnya ... serta dukungannya dan pengakuannya untuk musuh, Israel," kata gerakan tersebut, Rabu malam.
Keanggotaan Palestina di lembaga kebudayaan PBB itu, yang diperoleh saat mereka berusaha menjadi negara anggota penuh PBB, disepakati pada Senin (31/10) di Paris, kendati ada penentangan kuat dari Amerika Serikat dan Israel.
Para pejabat AS, yang marah, mengatakan Washington akan menghentikan bagian pendanaannya untuk UNESCO, yang berjumlah hampir seperempat dari seluruh anggaran badan kebudayaan tersebut. Mereka juga memperingatkan mengenai dampak besar kalau saja lembaga lain PBB mengikuti tindakan UNESCO.
Hizbullah, yang dimasukkan ke dalam daftar hitam oleh Amerika Serikat sebagai kelompok teror, terakhir kali terlibat perang yang menghancurkan dengan musuh bebuyutannya, Israel, pada 2006. Peristiwa itu menghancurkan sebagian besar prasarana utama di Lebanon.
Konflik satu bulan tersebut menewaskan lebih dari 1.200 orang Lebanon, kebanyakan warga sipil, dan 160 orang Yahudi, kebanyakan personel militer. Lebanon dan Israel secara teknis tetap berada dalam kondisi perang.