REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Sutradara kawakan Steven Spielberg akhirnya 'menghidupkan' sosok Tintin dan rekan-rekannya. Tintin yang jurnalis ini muncul dalam film yang kini sudah mulai diputar di sejumlah negara. Tapi bukan sembarang film. Bukan film dengan pemeran manusia. Dasar Spielberg si jenius, dia membuat film Tintin dengan full animasi tercanggih dan termodern di zamannya.
Teknologi itu bernama motion-captire technology. Secara sederhananya, kita akan melihat Tintin hidup layaknya tokoh-tokoh suku Navi di Avatarnya James Cameron. Atau kalau yang masih ingat film Polar Express yang diperankan oleh Tom Hanks. Hanya saja dengan animasi yang lebih halus dan nyaris sempurna.
Tiga dekade lalu, Herge (pengarang Tintin dan seabrek komik Eropa lainnya) sudah ngobrol dengan Spielberg yang ketika itu terkenal lewat film Jaws dan Indiana Jones. Herge, komikus asal Belgia, memang sudah berangan-angan sosok Tintin bakal dihidupkan oleh perfilman Amerika Serikat, bukannya Eropa.
Sayangnya, beberapa saat setelah perbincangan antara Herge dan Spielberg, Herge keburu meninggal dunia. Untungnya, Spielberg sudah membeli hak cipta film Tintin ini. Hanya saja, ia mengendapkan proyeknya selama 30 tahun. Tapi penantian ini sepertinya layak. Bagaimana tidak, ada dua orang jenius di dunia film yang menggarap Tintin. Spielberg tentunya yang terkenal lewat Jurassic Park, Indiana Jones, ET dan Peter Jackson yang melambung lewat trilogi The Lords of The Ring. Duet maut!
"Membuat film Tintin adalah pengalaman membanggakan. Sebab saya tak tumbuh dalam kultur Tintin. Saya malah baru membacanya pertama kali pada 1981! Tapi saya langsung tahu, saya harus membuat film Tintin," kata Spielberg.
Sutradara keturunan Yahudi ini mengakui ia merasa nyambung dengan karakter Tintin yang wartawan. "Tintin adalah reporter. Dia bertekad baja. Tak mengenal kata 'tidak'. Ini mirip-mirip saya," kata Spielberg lantas tertawa.
Lalu, film Tintin apa yang akan disajikan Spielberg? Di sinilah kesulitannya. Karena sudah beredar 24 seri komik Tintin. Mau pilih yang mana?
"Kami mengembangkan banyak sekali cerita. Dalam versi saya, petualangan Tintin adalah sebuah versi film keluarga dari film Indiana Jones," kata Spielberg. Tapi ternyata sukar. Membuat layaknya Indiana Jones tak berhasil diterapkan di Tintin. Terutama karena kesulitan figur. Akhirnya Spielberg menunggu dengan sabar hingga teknologi animasi mampu menampilkan Tintin sesuai visinya.
Versi Tintin yang bakal nongol di bioskop kali ini adalah pengembangan naskah sejak 2004. Beruntung Spielber bisa menggaet Peter Jackson. Karena di tangan sutradara asal Selandia Baru ini, Tintin bisa dihidupkan dari kertas ke layar lebar. Jackson mengaku fans berat Tintin.
Jackson membawa proyek Tintin ke WETA Effects. Perusahaannya yang menangani efek animasi film The Lords of The Ring yang sukses. Prototipe pertama yang dicoba adalah sosok Snowy, anjing Tintin yang berwarna putih salju. Ternyata sukses. Spielberg jatuh hati pada teknologi animasi Jackson.
"Saya tahu ketika saya melihat animasi Snowy, inilah versi Tintin yang ingin saya buat. Itu mengapa kami mengajak Peter Jackson. Ide dan visi dia tentang Tintin serupa dengan saya. Dan teknologi animasi ini sudah dikuasai Jackson," jelas Spielberg panjang lebar.
Film dengan teknologi animasi motion-capture adalah hal baru bagi Spielberg. Karena itu dia sangat bersemangat. Apalagi setelah ia bertemu dengan tim Peter Jackson. Spielberg mengatakan tim Jackson sangat profesional. Animator-animatornya tahu keinginan Spielberg tentang menghidupkan Tintin. Dan aktor-aktornya kerja dengan fantastis.
"Saya harus menyesuaikan diri. Karena di film ini semuanya maya. Tak ada set properti. Tak ada aktor. Tak ada kostum. Untungnya saya bisa beradaptasi dengan cepat. Ini sebenarnya sama seperti film biasa, hanya saja Anda menceritakannya dengan berbeda medium," kata dia.
Duet Spielberg dan Jackson tak main-main dengan Tintin. Mereka sudah menyiapkan tiga seri Tintin. Masing-masing seri film berusaha merepresentasikan seluruh komik Tintin. Di film pertama yang bakal beredar, misalnya, akan diceritakan soal nenek moyang Kapten Haddock, yang berasal dari komik berjudul Rahasia Unicorn dan Harta Karun Racham Merah.
"Film pertama akan bercerita tentang Kapten Haddock dan nenek moyangnya. Kami menyoroti masa lalunya. Kehidupannya kini. Jadi penonton akan dapat gambaran penuh yang utuh tentang Tintin dan kawan-kawannya di film pertama ini.