REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Partai Thailand kontra Kamboja yang akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat (11/9), sejatinya memiliki makna lebih dibanding sekedar ajang mencari tiga angka di atas lapangan hijau. Partai yang berlangsung di Grup A cabag sepak bola Sea Games ke 26 itu membawa gengsi antara dua bangsa yang sempat terlibat perseteruan dalam tiga tahun terakhir.
Di bulan Oktober 2008, Thailand dan Kamboja bahkan terlibat “perang” terbuka di perbatasan kedua negara akibat perebutan kuil Preah Vihear Temple. Kedua negara saling klaim atas kepemilikan kuil tersebut. Panasnya atmosfer sejarah kedua negara ini akan tumpah di lapangan Gelora Bung Karno.
Kamboja, tim yang jadi juru kunci Grup A, tentunya tidak akan membiarkan rival terdekatnya itu berpesta. “Kami adalah tim yang masih muda dan belum banyak pengalaman. Tapi, kami bertekad untuk bermain habis-habisan demi kebanggan Negara. Kami akan berjuang keras di partai melawan Thailand,” kata pelatih kepala Kamboja asal Korea Selatan, Lee Tae Hoon.
Semangat pemain Kamboja pun dipastikan akan naik karena latarbelakang hubungan negara mereka dengan Thailand. Namun, pelatih Kamboja yang gemar mengenakan topi ini tidak memungkiri perbedaan kualitas antara timnya dan Thailand yang merupakan raksasa sepak bola Asia Tenggara.
Di pihak lain, Thailand wajib mengalahkan Kamboja untuk memelihara peluang lolos ke babak semifinal. “Kami kalah atas Malaysia dan itu memang hasil yang fair. Tapi, kami tidak akan menyerah dan akan mencoba bangkit di laga berikutnya (lawan Kamboja),” kata pelatih kepala tim Gajah Putih, Prapol Pongpanich.
Jelang laga vital lawan Kamboja, Thailand terancam kehilangan pemain bekalang mereka, Weerawut Kayem, yang menderita cidera saatlaga kontra Malaysia. Prapol pun mengakui kendala fisik pemainnya akan jadi hambatan bagi Thailand.
Prapol pun tidak mengelak anggapan bahwa Thailad bukan tim unggulan dalam Sea Games kali ini. Konsentrasi Thailand saat ini tercurah pada tim senior yang hingga kini tengah bersaing di babak kualifikasi Piala Dunia 2014.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook