REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak kurang dari 400 alumnus ITB memenuhi auditorium Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi atau BPPT, Senin (21/11) malam. Mereka hadir untuk mengikuti simulasi pemilihan ketua umum Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB).
Untuk kegiatan tersebut, disediakan dua bilik suara. Berbeda dengan bilik pemilihan pada umumnya, bilik tersebut masing-masing berisi sebuah monitor dan alat pencetak bukti pemilih menyerupai mesin pencetak bukti belanja kasir.
Salah satu panitia acara Norman Ginting menjelaskan, simulasi tersebut dimaksudkan untuk mengenalkan sekaligus menyosialisasikan konsep pemilihan baru. Konsep baru yang dimaksud adalah electronic vote atau e-vote. "Pemilihan periode lalu masih menggunakan cara manual," ujarnya.
E-vote adalah pemilihan dengan bantuan teknologi dan memanfaatkan monitor berkapasitas layar sentuh )touch screen). Untuk menyalurkan suaranya, pemilih hanya perlu menyentuh layar yang telah melalui passing administrator (yang juga berfungsi sebagai petugas penjaga bilik). Setelah disentuh, layar akan menampilkan lima foto dan nama kandidat.
Pemilih hanya perlu menyentuh foto kandidat yang muncul di layar, disusul peringatan yang meminta konfirmasi. Jika setuju, pemilih hanya perlu mengklik opsi "OK" dan pilihan akan terekam dalam sistem komputer. Setelah itu, mesin pencetak akan mengeluarkan bukti voting dan pemilih diminta memasukkannya ke dalam kotak suara yang telah disediakan.
"Ini sangat memudahkan, karena sangat menghemat waktu," kata Ginting.
Ia melanjutkan, sistem tersebut dibuat BPPT untuk memudahkan proses pemilihan ketua umum IA-ITB 3 Desember nanti. Ia berharap, sistem tersebut kelak dapat diterapkan secara luas dalam pemilihan umum.
"Harapannya begitu, karena hasil penghitungannya sangat akurat. Hasilnya akan muncul dalam bentuk angka," jelasnya.
Acara yang digelar sejak pukul 19.00 WIB itu berlangsung santai dan diwarnai sorak sorai undangan, karena diwarnai kegiatan nonton bareng pertandingan final Sea Games yang mempertemukan Indonesia dan Malaysia.