REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono meminta semua pihak tidak menanggapi secara berlebihan dan menganggap ancaman terhadap keberadaan pangkalan militer Amerika Serikat di Darwin, Australia.
Panglima TNI seusai membuka persiapan latihan gabungan tingkat batalyon di Lapangan Udara Abdurachman Saleh, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (22/11), mengatakan, dirinya sangat berterima kasih kepada semua kalangan dan pengamat yang peduli tentang masalah itu.
Namun pihaknya tetap berpegang kepada kebijakan yang dilontarkan oleh Perdana Menteri Australia Julia Gillard maupun Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
"Keduanya mengatakan bahwa keberadaan pangkalan militer tidak ada kaitannya dengan situasi Papua maupun kondisi negara-negara Asia lainnya," kata Agus.
Agus menjelaskan, militer Amerika Serikat membutuhkan sejumlah tempat tidak hanya untuk latihan, namun untuk penempatan pasukan yang ditugaskan di berbagai wilayah untuk penanggulanggan bencana.
"TNI rencannya juga akan ikut dalam latihan penanggulangan bencana yang rencananya akan dilakukan oleh Australia dan Amerika seiring dengan dibangunnya pangkalan militer AS di Darwin," katannya.
"Kita juga pernah menjadi tuan rumah dalam latihan penanggulangan bencana bersamaan dengan bencana tsunami di Jepang," ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah pihak, seperti anggota Komisi I DPR RI, Syahfan Badri Sampurno, dan juga ketua DPR, Marzuki Alie, menilai keberadaan pangkalan militer militer Amerika Serikat di Darwin, Australia, dapat mengancam stabilitas keamanan kawasan.