Rabu 23 Nov 2011 11:46 WIB

Politisi Papua Tuding Polisi Main Tembak

Rep: Erik Purnama Putera/ Red: Stevy Maradona
Aparat Gabungan TNI/Polri di Mulia, Ibukota Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Senin (24/10), melakukan pengejaran terhadap kelompok pengacau keamanan, usai melakukan penyerangan yang menewaskan Kepala Kepolisian Sektor Kota (Kapolsek) Mulia, AKP Dominggus Awes
Foto: Antara/Marcelinus Kelen
Aparat Gabungan TNI/Polri di Mulia, Ibukota Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Senin (24/10), melakukan pengejaran terhadap kelompok pengacau keamanan, usai melakukan penyerangan yang menewaskan Kepala Kepolisian Sektor Kota (Kapolsek) Mulia, AKP Dominggus Awes

JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Golkar, Yorrys Raweyai, menuding kasus kekerasan terus berlangsung di Papua karena penanganannya menggunakan pendekatan kekuasaan. 

Polisi maupun TNI yang bertugas di sana ikut terlibat secara represif dalam menghadapi demo masyarakat Papua. "Brimob dan TNI main tembak. Ini yang membuat kekerasan di sana berlarut-larut," kata Yorrys di gedung Komnas HAM, Rabu (23/11).

Menurut Yorrys, penanganan keamanan di Papua hendaknya mengedepankan kemanusiaan. Masyarakat Papua harusnya didekati dan diajak berbicara untuk mencari solusi terhadap aspirasi yang dimintanya. 

Sayangnya, pemerintah pusat merespon tuntutan warga Papua dengan pendekatan keamanan dengan mengirim banyak pasukan. Akibatnya, konflik itu menjadi meluas dan mendapat sorotan dunia internasional. "Pemerintah harus mengevaluasi pendekatan yang selama ini sudah dilakukannya dan terbukti tak menyelesaikan masalah," kata politisi dari Papua itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement