REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Helikopter NATO dilaporkan telah melepaskan tembakan di atas sebuah pos pemeriksaan dekat perbatasan Pakistan-Afghanistan. Berdasarkan keterangan beberapa pejabat Pakistan, Serangan itu menewaskan 14 orang tentara Pakistan.
Seorang juru bicara militer mengatakan, penyerangan terjadi di wilayah suku Mohmand, Pakistan. Sedangkan NATO menyatakan saat itu pihaknya menyadari bahwa sebuah insiden baru terjadi di sana dan mereka menyelidikinya.
Militer Pakistan menyebutnya sebagai serangan yang tak beralasan dan dilakukan secara sembarangan. "Para korban telah dilaporkan dan rinciannya masih ditunggu," ujar seorang juru bicaranya.Serangan tersebut terjadi di pos pemeriksaan Salala yang berjarak kurang lebih 1,5 mil (2,5 kilometer) dari perbatasan Afghanistan. Serangan udara itu dilepaskan sekitar pukul 02.00 waktu setempat (21.00 GMT).
Gubernur Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Masood Kausar, mengutuk penyerangan tersebut. "Penyerangan-penyerangan seperti itu tidak bisa diterima dan tidak bisa ditolerir," katanya. Ia menambahkan, pemerintah akan membahasnya sebagai permasalahan tingkat tertinggi dan akan mengadakan investigasi mendalam.
Tentara Pakistan memang dilibatkan dalam memerangi Taliban di sebuah area krusial di wilayah perbatasan Pakistan-Afghanistan. Namun sekitar 5.000 prajurit militan telah menolak upaya-upaya yang dilakukan pasukan keamanan untuk membersihkan bagian selatan dan tenggara daerah tersebut dari para pejuang Taliban.
Amerika Serikat (AS) telah lama menargetkan para militan di area-area suku Pakistan dekat perbatasan selama beberapa bulan. Tahun lalu, helikopter AS tanpa sengaja membunuh dua tentara Pakistan dekat perbatasan. Peristiwa itu mendorong Pakistan untuk secara temporal menutup perbatasan dari berbagai persediaan yang dikirimkan kepada pasukan NATO di Afghanistan melalui negara tersebut.
Oktober lalu, kepala Angkatan Darat Pakistan Ashfaq Kayani memperingatkan AS atas pengambilan tindakan sepihak di Waziristan Utara. Ia mengatakan AS seharusnya fokus menstabilkan Afghanistan, bukannya mendesak Pakistan untuk menyerang kelompok-kelompok militan di wilayah krusial perbatasan.