Jumat 02 Dec 2011 08:45 WIB

Tak Dapat Kerja di Daerahnya, Ribuan Warga Cirebon Pilih Jadi TKI

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal dideportasi dari Malaysia.
Foto: Antara
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal dideportasi dari Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON- Minat warga Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) keberbagai negara tujuan mulai dari Singapura, Korea, Taiwan, hingga Timur Tengah  tetap tinggi.

"Jumlah tenaga kerja Indonesia yang diberangkatkan sejak tahun 2011 sebanyak 4000 orang, mereka memilih Taiwan, Korea, Singapura, sedangkan untuk Malasyia dan Arab Saudi masih berlaku moraturium,"kata Nurul Hadi Sekertaris Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cirebon kepada wartawan di Cirebon, Jumat.

Menurut dia, tingginya minat warga Kabupaten Cirebon menjadi tenaga kerja Indonesia diperkirakan penghasilan diluar negeri masih menjanjikan dibandingkan upah di daerah Pantura. Ini  terus memicu generasi muda meraup dolar dan dinar di negara asing.

Ia menjelaskan, sebaiknya bagi mereka yang berminat menjadi tenaga kerja Indonesia berangkat melalui jalur resmi yang berkoordinasi dengan pihak Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 

Rahman salah seorang calon tenaga kerja Indonesia mengaku, pilihan menjadi tenaga kerja Indonesia akibat sulitnya mendapatkan pekerjaan di Pantura Kota Cirebon, selain itu upah di luar negeri masih cukup menjanjikan dibanding bekerja di daerah sendiri.

Ia menambahkan, sudah dua kali berangkat menjadi tenaga kerja Indonesia ke Taiwan, hasilnya lumayan bisa terkumpul hingga memiliki rumah sederhana, ia berharap bisa berangkat kembali supaya untuk mencari modal usaha di kampung halaman.

"Menjadi tenaga kerja Indonesia ditempatkan di Taiwan menyenangkan, selain penghasilan lumayan masyarakat disana cukup ramah dan sopan kepada pekerja,"katanya.

Menjadi tenaga kerja Indonesia jangan sembarang memilih penyalur tenaga kerja, diusahakan perusahaanya terdaftar di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat, kata dia, karena selama ini banyak 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement