REPUBLIKA.CO.ID, YANGON - Pemimpin oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi, menyatakan optimismenya bahwa negaranya tengah menuju ke arah yang lebih baik. "Menuju ke arah reformasi demokrasi," katanya, saat berbincang dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton.
Pertemuan yang digambarkan sebagai 'tak pernah terpikirkan setahun yang lalu' ini dilakukan di rumah Suu Kyi di tengah danau di Yangon, tempat peraih Nobel Perdamaian ini menghabiskan 20 tahun waktunya sebagai tahanan rumah.
"Saya pikir, ini momen bersejarah bagi dua negara kita karena kita berharap dari pertemuan ini memungkinkan pembaharuan hubungan persahabatan dan saling pengertian," ujar Suu Kyi.
Pada wartawan, ia mengatakan apresiasinya atas kunjungan Hillary. "Saya sangat yakin jika kita bekerja bersama-sama, tak ada alasan untuk berbalik dari jalan demokrasi yang sekarang tengah dirintis," tambahnya.