REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS - Presiden Suriah Bashar al-Assad tidak mau betanggung jawab atas pembunuhan terhadap ribuan pengunjuk rasa. Dia mengatakan, dia tak bertanggung jawab atas kekerasan yang dilakukan. “Saya seorang presiden, bukan pemilik negara. Jadi mereka bukan pasukan saya,” katanya pada Selasa, (6/12).
Terdapat perbedaan, terang Assad, antara memiliki kebijakan untuk menggunakan kekerasan dengan beberapa kesalahan yang dibuat oleh pejabat karena penggunaan kekerasan. “Dalam hal itu terdapat perbedaan yang amat besar,” terangnya.
Di tempat berbeda, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Mark Toner mengkritik Assad yang terus diam saja melihat kekerasan yang dilakukan oleh pasukan keamanan Suriah. Padahal dia memiliki banyak kesempatan untuk menghentikan kekerasan tersebut.
“Rasanya aneh jika Assad berusaha lari dari tanggung jawab dan menyatakan dia tidak memiliki wewenang untuk memerintah pasukan tersebut,” katanya seperti dilansir Al Arabiya News.
Selama ini, ujar Toner, tidak ada indikasi perubahan apapun di Suriah. “Yang kami lihat Assad hanya terus melakukan kekerasan yang sangat brutal terhadap gerakan oposisi,” ujarnya.