REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tidak hadirnya mantan Ketua KPK, Busyro Muqqodas dalam rapat paripurna pada Selasa, (6/12) menimbulkan pertanyaan. Terlebih lagi, agenda rapat paripurna itu untuk mengesahkan para pimpinan KPK yang baru. Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS, Aboebakar Alhabsyi menyesalkan absennya Busyro.
"Saya kecewa kenapa kemarin beliau (Busyro) tidak hadir. Ini kan acara penting. Semoga saja bukan bentuk kekecewaan beliau karena tidak terpilih lagi menjadi Ketua KPK," katanya kepada Republika, Rabu (7/12).
Kekecewaannya bertambah ketika sore harinya, Busyro justru menggelar pertemuan tertutup dengan Partai Demokrat. "Ada apa dengan Pak Busryo, saya jadi bingung, diundang DPR secara resmi malah tidak hadir dengan alasan sakit, lha kok diundang Demokrat malah hadir," katanya mempertanyakan.
Kondisi ini juga semakin membuatnya bingung karena dalam rapat tertutup itu, Busyro malah mau bertemu dengan Angelina Sondakh. Terlebih lagi, jika menilik peristiwa sebelumnya, Busyro sempat menolak hadir ketika diundang bertemu dengan Badan Anggaran (Banggar). Alasannya kala itu, dirinya enggan bertemu dengan pihak yang berperkara dengan KPK meskipun pertemuan dilakukan secara terbuka.
"Nah sekarang, dalam pertemuan tertutup kok mau ya, ada apa sebenarnya dengan Pak Busryo," katanya bingung.
Dengan peristiwa ini, politisi PKS ini mengharapkan tidak akan menjadi kerikil yang dapat menyandung pergerakan KPK dengan pimpinan yang baru. Aboe juga mengharapkan pimpinan KPK yang sekarang bisa langsung bekerja dan merealisasikan janji yang telah diumbar di DPR.
Selain itu, ia mengharapkan agar audit kinerja KPK juga tetap dilaksanakan. "Dengan begitu, akan ketahuan independensi dalam proses hukum telah dilakukan atau tidak," katanya menegaskan.