REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Banyak orang ingin berbisnis, namun tak semua orang berani untuk memulainya. Hal itu juga yang dirasakan para mahasiswa peserta Bincang Bisnis Kreatipreuner Republika di kampus Bina Sarana Informatika (BSI), Kamis (8/12). Hampir semua peserta diskusi yang berjumlah sekitar 100 orang mengaku ingin menjadi pengusaha, namun belum banyak yang sudah mulai menjalankan usaha itu. Menurut pembina BSI Enterpreneur Center (BEC), Ichsanudin berbisnis pada dasarnya sama dengan bermain sepak bola. “Perlu latihan dan perlu bimbingan,” ujar dia.
Oleh karena itu BEC memberikan bimbingan kepada mahasiswanya yang ingin berbisnis untuk terus mengembangkan usahanya. Mahasiswa diberikan bimbingan agar bisa menjadi seorang pengusaha sebelum mereka diwisuda. Melalui bimbingan ini, BEC berharap akan lahir para pengusaha muda yang sukses dari kampusnya.
Sudah bukan rahasia lagi, salah satu tempat favorit yang dikunjungi para sarjana muda ketika sudah lulus adalah pameran lowongan kerja. Bagi pebisnis muda Hendy Setiono, CEO kuliner khas Turki 'kebab Baba Rafi’, hal tersebut sangat disayangkan. Menurutnya, seharusnya para sarjana muda lebih bersemangat mengikuti pameran bisnis dibandingkan harus menyebarkan surat lamaran ke perusahaan-perusahaan.
"Dimana-mana job fair selalu lebih ramai dibandingkan pameran bisnis. Artinya mindset kita masih mencari kerja," ujar dia. Menurutnya banyak hal yang bisa diambil dari pameran bisnis. Dengan melihat pameran bisnis, sarjana muda bisa mendapatkan inspirasi yang mungkin bisa berbuah menjadi sebuah bisnis besar di masa yang akan datang. "Nggak harus langsung berbisnis, ambil dulu pelajaran dan idenya," ujar dia.