REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Seorang terduga teroris ditangkap aparat Polsek Jambangan di Surabaya, Sabtu (10/12). Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Coki Manurung membenarkan telah menangkap seseorang, namun belum berani mengaitkan dengan teroris.
"Masih diperiksa polisi, tapi belum ada kepastian keterkaitan dengan terorisme," ujarnya ketika dikonfirmasi pers terkait penangkapan itu. Informasi yang dihimpun dati sejumlah saksi mata menyebutkan awalnya petugas satpam Gereja Sakramen Maha Kudus di kawasan Jalan Pagesangan, Surabaya, mencurigai seorang pria di seputaran gereja.
Takut terjadi hal yang tidak diinginkan, satpam menangkap pria tersebut dan menyerahkannya kepada Polsek Jambangan. Ciri-ciri terduga teroris itu laki-laki berusia sekitar 45 tahun dengan tinggi badan sekitar 165 centimeter dan mengendarai sepeda motor bernomor polisi L-6766-QB sambil menenteng sebuah tas.
Namun, Coki Manurung membantah ada sebuah tas yang dibawa oleh pria yang diduga teroris. Salah seorang warga mengaku di gereja tersebut pernah didatangi seorang pria mencurigakan dan orang itu meminta satpam untuk memasukkan tas dengan iming-iming uang Rp2 juta, namun ditolak.
"Kejadiannya sekitar beberapa bulan lalu, atau sebelum peristiwa bom Solo. Sejak itulah satpam kerap mendapat ancaman, tetapi tidak digubris," papar seorang warga yang menolak disebutkan namanya.
Secara terpisah, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Rahmat Mulyana ketika dikonfirmasi hal itu mengaku belum tahu masalah penangkapan terduga teroris itu. "Kalau teroris itu kewenangan Mabes Polri. Silakan tanya langsung ke Densus 88/Antiteror Mabes Polri," katanya