REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Abdurrahman Al-Khayyat, menggelar malam perpisahan dengan insan pers di kediamannya, di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Sabtu malam (10/12).
Dalam acara perpisahan bertajuk "Farewell Dinner" ini, Al-Khayyat mengungkapkan kepada wartawan bahwa masa jabatannya sebagai Duta Besar di Indonesia telah berakhir. Walau senang pulang kampung dan bertemu dengan keluarga besarnya, namun ia mengaku sedih meninggalkan Indonesia.
"Selama lima tahun bertugas di sini, saya telah menjalin hubungan yang akrab dengan para pejabat pemerintah, pemimpin dan tokoh agama, serta rekan-rekan pers. Jujur saja, saya sedih meninggalkan Indonesia. Saya juga telah berkeliling Indonesia, melihat begitu melimpahnya sumber daya alam (SDA) di negeri ini. Dan kami juga telah menjalin begitu banyak kerjasama dengan pihak-pihak terkait," paparnya.
Dalam sambutannya sebelum jamuan makan malam, Sang Dubes juga mengatakan sangat menghormati kebebasan pers di Indonesia. Walau terkadang, media Indonesia begitu tajam dalam mempublikasikan isu-isu sensitif yang menyangkut hubungan kedua negara.
"Selama menjabat, saya telah banyak mendengar dan membaca berita-berita tentang kejadian di Arab Saudi yang terkadang sangat sensitif. Meski begitu, saya sangat menghormati kebebasan pers di negara ini. Dan kami tidak pernah melakukan protes," ujarnya.
Ia pun berharap, ke depannya para wartawan tak segan-segan mendatangi Kedutaan Arab Saudi untuk menggali segala informasi yang mereka butuhkan. "Kami selalu membuka pintu lebar-lebar untuk rekan-rekan wartawan. Jangan segan-segan untuk datang menggali informasi atau melakukan klarifikasi," imbaunya.
Kerajaan Arab Saudi, kata Al-Khayyat, tidak anti kritik. Bahkan, pihaknya selalu siap sedia membantu wartawan untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Dalam kesempatan tersebut, Al-Khayyat juga mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah karena telah diberi kesempatan dan dapat menunaikan tugas negaranya dengan baik.
Tak lupa pula, Al-Khayyat menyinggung soal tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi. Menurut dia, TKI selalu mendapatkan perlindungan dan penghormatan di negaranya. "Mereka (TKI) adalah bagian dari kami. Dan kami berkewajiban untuk memberikan perlindungan kepada mereka. Kami harap kerjasama ini dapat terus ditingkatkan di kemudian hari," katanya.
Masa jabatan Al-Khayyat sebagai Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia berakhir Desember ini. Ia digantikan oleh Musthafa al-Mubarak. Sang pengganti, kata dia, telah dilantik dan akan segera datang ke Indonesia. Paling lambat Januari tahun depan.
Ketika ditanya apa yang akan dilakukannya setelah tak lagi jadi Dubes? Al-Khayyat mengaku belum tahu. "Untuk sementara saya akan menikmati kebersamaan dengan keluarga terlebih dahulu. Selanjutnya, terserah bagaimana nanti. Kalau masih diberi kepercayaan oleh negara untuk mengabdi, saya selalu siap," kata dia sambil mengobral senyum khasnya.