Senin 12 Dec 2011 07:03 WIB

Shalat yang Khusyuk Jadikan Muslim Pribadi yang Bahagia

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Siwi Tri Puji B
Shalat, salah satu sarana pengendali diri. Ilustrasi
Foto: .
Shalat, salah satu sarana pengendali diri. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI - Shalat yang dilakukan dengan khusyuk memberi keuntungan bagi yang melaksanakannya. Menurut Abu Sangkan yang giat melakukan pelatihan shalat khusyuk,

merujuk pada Alquran surat Al-Mu’minun ayat 1-11, Allah memberikan 'jaminan' bagi yang melakukannya. "Sungguh, orang-orang yang beriman itu pasti mendapatkan kemenangan.  Yaitu mereka yang khusyuk dalam shalat mereka.” Dengan shalat khuusyuk, kita akan menjadi pribadi yang berkarakter, yang bahagia," ujarnya,.

Selain ayat pertama dan kedua dalam Surat Al-Mu’minun, khusyuk di dalam shalat didasari oleh sebuah hadits riwayat Ad-Darimiy yang berbunyi “Betapa banyak orang yang mengerjakan shalat namun ia hanya mendapatkan lelah dan capek dari shalatnya itu.”   

Abu Sangkan menjelaskan hal itu dalam pelatihan shalat khuyuk yang dihelat pertama kali di Kota Bekasi.  Pelatihan ini mengambil tempat di Masjid Agung Jami’ Al-Barkah, Kota Bekasi.  Acara yang diselenggarakan oleh Little Madinah ini, bekerja sama dengan DKM Masjid Al-Barkah, Promaag (sebagai sponsor utama), Republika (media partner), dan So Good (sponsor pendukung).

Setelah memberikan penjelasan terkait pentingnya shalat khusyuk, Ustadz Abu Sangkan memberikan contoh gerakan-gerakan shalat yang baik dan benar, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasul SAW.  Meskipun demikian, ada perbedaan besar dengan gerakan-gerakan yang biasa dilakukan sehari-hari. Hal ini didasarkan pada keinginan beliau akan adanya ketenangan dalam setiap gerakan yang dilakukan di dalam shalat, tidak terburu-buru dan tergesa-gesa.

Dalam kesempatan itu, Ustadz Abu Sangkan menjelaskan rukun iman keenam yang sering diabaikan oleh manusia.  “Karena terkadang, manusia belum bisa menerima takdir,” ujar Ustadz Abu Sangkan.  Perselisihan dalam memahami gerakan shalat pun tidak luput dari perhatian Ustadz Abu Sangkan.  Dia menyatakan bahwa selama dasar hukumnya kuat, sebaiknya kita meng hindari perdebatan seputar perbedaan dalam gerakan shalat. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement