REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU -- Sebuah rumah yang dijadikan pabrik petasan di Blok Bangkir Desa Telukagung Kecamatan/Kabupaten Indramayu, meledak, Jumat (16/12) sekitar pukul 15.30 WIB. Insiden itu mengakibatkan satu orang tewas. Korban tewas bernama Heru Sucipta (27), warga setempat.
Berdasarkan informasi, pabrik tersebut adalah rumah milik Umaerah (66), ibu kandung korban tewas. Menurut sejumlah warga, ledakan diduga terjadi saat Heru sedang meracik bahan petasan. Namun, tanpa diketahui sebabnya, tiba-tiba terdengar ledakan keras yang disusul kepulan asap putih.
‘’Suara ledakan terdengar sampai radius 2 km dari lokasi kejadian,’’ ujar seorang warga yang tidak mau disebut identitasnya.
Warga setempat yang mengetahui adanya ledakan, langsung berhamburan menuju rumah Umaeroh. Di lokasi ledakan, warga melihat Heru sudah dalam keadaan tewas dengan kondisi tubuh yang mengenaskan.
Warga lain kemudian melaporkan kasusnya ke polisi. Sejumlah petugas dari Polres Indramayu yang datang ke lokasi kejadian sempat kesulitan menggali data dan fakta. Pasalnya, tidak ada satupun warga yang bersedia dimintai keterangan.
Kapolres Indramayu, AKBP Rudi Setiawan, mengatakan, pihaknya masih belum bisa menyimpulkan penyebab terjadinya ledakan. Dia mengatakan, masih menyelidiki peristiwa tersebut.
Rudi mengungkapkan, selain pembinaan, pihaknya juga sudah melakukan razia. Namun, masih saja ada yang nekat membuat petasan secara sembunyi-sembunyi.‘’Mungkin ini karena tingginya permintaan menjelang perayaan tahun baru,’’ tandas Rudi.
Sementara itu, berdasarkan informasi dari sumber di kepolisian, Heru merupakan salah satu tersangka perakit bom ikan yang meledak di kawasan Pantai Carita, Pandeglang, Provinsi Banten, Juli 2008 lalu.
Dalam insiden di Pantai Carita, dua orang dinyatakan tewas. Sejak peristiwa itu, Heru dan kakaknya, Sukadi (34), sempat diburu Detasemen Khusus Anti Teror 88, Polair Polda Jabar dan Banten.