Selasa 20 Dec 2011 18:57 WIB

PDIP Gerilya Konsep Proporsional Tertutup

Rep: mansyur faqih/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—-Ketua Pansus RUU Pemilu, Arif Wibowo mengatakan, lobi masih berjalan untuk empat hal krusial, ambang batas parlemen (parliamentary threshold/PT), besaran daerah pemilihan (dapil), sistem konversi suara menjadi kursi, dan sistem pemilu. ini menyusul kesepakatan pansus bahwa masa reses digunakan untuk lobi. Selain itu, akan diupayakan untuk menggunakan sebagian masa reses untuk rapat pansus.  

‘’Sebenarnya sudah ada kemajuan, sudah ada titik temu beberapa fraksi. Tapi belum ada keputusan bulat dari semua fraksi. Harapan kita, kalau lobi ini bisa mengerucut semua fraksi bisa menyepakati untuk satu keputusan tertentu sehingga memudahkan persidangan di  masa datang,’’ katanya di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (20/12).

Arif menilai, empat isu tersebut terkait langsung dengan partai. Berbeda dengan pembahasan mengenai keberlangsungan pemilu. Seperti daftar pemilih tetap, dana kampanye dan kampanye, dan penegakan hukum pemilu yang dianggap dapat diselesaikan dengan cepat.

Makanya, pembahasannya tidak akan selesai di tingkat rapat pansus, harus dilakukan di tingkat lobi. Untuk PDI Perjuangan, katanya, mau berkompromi untuk tiga hal lain. Asalkan, menggunakan sistem proporsional tertutup.   

‘’Tertutupnya bukan memilih kucing dalam karung, ada perbaikan dari pemilu lalu. Ada syarat selain syarat umum. Yaitu, memiliki mekanisme rekrutmen yang terbuka dan bagus dan kemudian dilaporkan ke KPU dan public,’’ ungkapnya.

Meskipun, tambah dia, demokrasinya tergantung masing-masing partai. Caleg pun diminta agar diumumkan satu tahun sebelum pemilhan suara dan dilakukan oleh KPU. Dengan begitu, rakyat bisa memberikan masukan terhadap calon-calon yang ada. Jika ternyata tidak sesuai dengan harapan masyarakat, maka partai bisa tidak dipilih.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement