REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - Sriwijaya Football Club (SFC) tidak lagi mendapatkan suntikan dana dari APBD Sumatera Selatan Tahun 2012 karena kesebelasan itu dinilai sudah profesional.
Kondisi itu ditegaskan anggota Komisi III DPRD Sumatera Selatan, Yuswar Hidayatullah di Palembang, Jumat (23/12). "Dalam APBD 2012 sudah tidak ada lagi anggaran untuk Sriwijaya FC."
Menurut dia, sesuai dengan peraturan Menteri Dalam Negeri, secara nasional bahwa klub bola profesional tidak boleh lagi dianggarkan dalam APBD. Jadi, sudah final tidak ada anggaran lagi untuk klub sepak bola profesional, katanya.
Menurut dia, yang masih dianggarkan pada 2012 yakni untuk KONI dan sejumlah cabang olahraga tidak profesional.
Sementara untuk yang profesional dapat mencari anggaran sendiri, dan ia yakin kesebelasan itu bisa memperolehnya dari pihak-pihak terkait seperti BUMN dan sebagainya.
Sriwijaya FC pada 2011 mendapat anggaran dana dari APBD Sumsel sebesar Rp25 miliar dan Muba Hangtuah Rp5 miliar, kata politisi Partai Keadilan Sejahtera tersebut.
Ia menyatakan, pada tahun 2012 Sriwijaya FC dan bola basket Muba Hangtuah tidak mendapat bantuan dana lagi, sesuai dengan informasi yang disampaikan Biro Keuangan dan Aset Pemerintah Provinsi Sumsel.
Klub sepak bola profesional banyak pemain asing yang tidak murni lagi membawa harum Indonesia, dalam konteks pertandingan internasional, kata dia.
Bagi klub-klub yang amatir masih didukung, karena sifatnya pembinaan olahraga dan atlet, demikian Yuswar Hidayatullah.
Sebelumnya Wakil Ketua DPRD Sumsel, H Ahmad Djauhari menyatakan, kalau Sriwijaya FC pada tahun 2012 tidak memperoleh bantuan dana lagi dari APBD.